Didapuk Jadi Menteri ESDM, Jokowi Terpikat Pengetahuan Archandra Soal Migas

Rabu, 27 Juli 2016 - 20:54 WIB
Didapuk Jadi Menteri ESDM, Jokowi Terpikat Pengetahuan Archandra Soal Migas
Didapuk Jadi Menteri ESDM, Jokowi Terpikat Pengetahuan Archandra Soal Migas
A A A
JAKARTA - Terpilihnya Archandra Tahar sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru menggantikan Sudirman Said agak mengejutkan. Maklum sosok Archandra kurang dikenal oleh publik. Namun Presiden Joko Widodo punya alasan khusus mengapa dirinya mendaulat Archandra sebagai komandan di ESDM.

Jokowi dikabarkan terkagum-kagum dengan pengetahuan ahli kilang lepas pantai (offshore) tersebut mengenai industri minyak dan gas. (Baca: Archandra Tahar, Ahli Kilang Lepas Pantai Gantikan Sudirman Said)

Archandra sendiri mengaku tak menyangka mendapat kehormatan menjabat sebagai birokrat di pemerintahan. Namun, dia mengaku memang sempat beberapa kali berkomunikasi dengan Presiden Jokowi mengenai kemelut yang terjadi di industri migas di Tanah Air.

"‎Agak suprise (ditunjuk jadi Menteri ESDM), saya juga enggak bermimpi untuk menjadi apa yang ada hari ini. Cuma ada beberapa kesempatan, saya berkomunikasi dengan Presiden mengenai masalah yang dihadapi indonesia di bidang oil and gas," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Archandra mengaku diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan Jokowi terkait pengalamannya di perusahaan migas luar negeri. Dari diskusi tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu merasa berbagai pengalaman Archandra bisa diaplikasikan di Tanah Air, khususnya terkait minyak dan gas.

"Saya diberi kesempatan untuk berdiskusi, kemudian dari diskusi tersebut ada hal yang bisa kita implementasikan berdasarkan pengalaman yang saya peroleh di luar. Nah dari sisi itu kemudian diskusi berlanjut sampai akhirnya hari ini dilantik," imbuh dia menceritakan prosesnya menjadi menteri.

Menurutnya, membangun sektor energi membutuhkan integritas yang tinggi. Selain itu, juga dibutuhkan transparansi sehingga nantinya Indonesia bisa duduk sejajar dengan bangsa lain di sektor energi.

"‎Belajar dari pengalaman, yang namanya integritas pengelolaan sumber daya alam sangat diperlukan sehingga kita bisa duduk sejajar dengan bangsa lain. Kalau kita bisa secara bangsa berintegritas dalam dealing atau memutuskan policy dalam bidang oil and gas," tegasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6389 seconds (0.1#10.140)