Sanksi Nuklir Dicabut, Ekspor Minyak Iran Meningkat Tajam

Kamis, 28 Juli 2016 - 16:28 WIB
Sanksi Nuklir Dicabut, Ekspor Minyak Iran Meningkat Tajam
Sanksi Nuklir Dicabut, Ekspor Minyak Iran Meningkat Tajam
A A A
SEOUL - Sebagai produsen minyak terbesar kedua OPEC, Iran tentu saja ingin kembali ke pangsa pasar minyak dunia yang sempat hilang akibat sanksi atas program nuklirnya. Kini, usai pencabutan sanksi internasional pada awal tahun ini, negara Teluk Persia tersebut semakin agresif mendorong ekspor minyak mentah.

Melansir Bloomberg, Kamis (28/7/2016), ekspor minyak Iran ke konsumen minyak utama di Asia sepanjang paruh pertama tahun ini meningkat tajam. Ekspor ke Jepang meningkat 28%, India membeli 63% minyak, Korea mengimpor lebih dari dua kali lipat, sementara pengiriman minyak Iran ke China naik 2,5%.

Peningkatan kargo minyak ke Asia, menunjukkan Iran memiliki keberhasilan dalam memenuhi janjinya untuk memprioritaskan mendapatkan kembali pangsa pasar yang selama ini hilang akibat sanksi internasional. Produksi minyak negeri Para Mullah itu melonjak 25% sepanjang tahun 2016 mencapai yang tertinggi dalam delapan tahun, dimana output harian hingga 4 juta barel.

“Iran tampaknya memiliki strategi untuk menargetkan pasar di Asia demi meningkatkan pangsa pasar mereka dan memulihkan produksi ke tingkat sebelum sanksi internasional diberlakukan,” ujar Kang Yoo Jin, analis komoditas di Seoul NH Investment & Securities Co kepada Bloomberg.

Kang menambahkan Iran akan terus mengamankan dan memperluas pangsa pasar. Caranya dengan memperkuat hubungan dengan pelanggan lama dan pelanggan baru. “Ini akan meningkatkan persaingan banyak negara, termasuk dengan Arab Saudi dan Rusia”.

Mohsen Ghamsari, Direktur Internasional di National Iranian Oil Company mengatakan Iran mengekspor sekitar 2 juta barel per hari. Artinya mereka telah kembali ke sekitar 80% dari pangsa pasar sebelum AS dan Uni Eropa memperketat sanksi terhadap industri minyak mereka pada tahun 2012 lalu.

Badan Energi Internasional (IEA) menyebut Jepang menjadi konsumen minyak terbesar ketiga di Asia tahun ini, dengan membeli sekitar 206.000 barel per hari minyak mentah dari Iran. Bahkan, rilis terakhir dari Kementerian Keuangan Jepang, Kamis (28/7) menyatakan impor harian pada bulan Juni meningkat menjadi sekitar 339.000 barel.

Konsumen kedua adalah India, dimana IEA menyatakan Negeri Anak Benua membeli minyak dari Iran sekitar 338.000 barel per hari sepanjang medio 2016. Meningat tajam dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 207.000 barel per hari. Kemudian disusul Korea Selatan yang melonjak 123% menjadi sekitar 265.000 barel per hari. Dan konsumen pertama minyak mentah Iran adalah China dengan 603.000 barel per hari.

Baliknya Iran ke pangsa pasar minyak dunia, kata IEA, membuat kawasan Asia Pasifik diperkirakan akan mengkonsumsi minyak 32.810.000 barel per hari pada tahun ini. Melampaui permintaan Amerika Utara yang mengkonsumsi 31.300.000 barel per hari.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6631 seconds (0.1#10.140)