PLN Tambah Kapasitas 80.000 MW

Kamis, 28 Juli 2016 - 23:48 WIB
PLN Tambah Kapasitas 80.000 MW
PLN Tambah Kapasitas 80.000 MW
A A A
YOGYAKARTA - PT PLN (Persero) siap mencukupi kebutuhan listrik di seluruh Indonesia. Sampai saat ini ketercukupan suplai listrik dari PLN sekitar 88%. Untuk bisa mencukupi semuanya, PLN akan menambah kapasitas 80.000 megawatt (MW).

Direktur Coorporate Planning PLN Nicke Widyawati mengatakan, sampai saat ini masih ada 12% warga yang belum bisa menikmati listrik. "Ketercukupan suplai kita 88%, jadi masih ada gap 12% secara nasional, sebagian besar di Indonesia Timur" katanya dalam Konferensi Nasional Smart Grid Indonesia 2016 yang digelar oleh Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI) di Yogyakarta, Kamis (28/7/2016).

Menurut dia, untuk bisa mengkover semua wilayah, PLN merencanakan menambah kapasitas 80.00 MW dalam waktu 10 tahun ke depan. Saat ini kapasitas yang dimiliki PLN baru 50.000 MW. "Jadi bisa dibayangkan 10 tahun percepataannya lebih dari 70 tahun Indonesia merdeka. Ini lompatan yang luar biasa," tegasnya.

Nicke mengungkapkan, penambahan kapasitas juga dibarengi dengan percepatan pembangunan jaringan, gardu induk, transmisi dan lainnya. "Kita bangun secara bersamaan agar terintregasi agar tambahaan kapasitas ini bisa tersalurkan ke seluruh masyarakat," ujarnya.

Dia mengatakan, percepatan pembangunan jaringan sangat penting. Contohnya, Daerah Istimewa Yogyakarta yang sebenarnya pasokan cukup namun masih ada sejumlah daerah yang belum teraliri listrik. "Yogyakarta pasokannya cukup, jadi ini masalah jaringan," imbuhnya.

Ketua Panitia Smart Grid, Ngurah Adnyana mengatakan, Smart Grid merupakan jaringan kelistrikan yang mengkolaborasi teknologi digital dan teknologi mutakhir dalam rangka mengawasi distribusi listrik agar bisa memenuhi kebutuhan listrik. "Ini juga sebagai antisipasi ke depan seputar kelistrikan nasional," katanya.

Menurut dia, Smart Grid saat ini sudah menjadi penting dalam rangka menangkap inovasi."Kami analogikan ini taxi online. Dimana kehadirannya tidak diantisipasi oleh taxi konvensional. Jadi PLN kalau tidak bisa mengantisipasi, bisa diambil perusahaan lain," paparnya.

Adnyana mengungkapkan, maka Konferensi Nasional Smart Grid ini menghadirkan banyak pakar yang bertujuan membentuk roadmap sebagai langkah antisipasi. PLN dan dunia kampus sangat mendukung Smart Grid ini. "PLN siap berinvestasi, UGM dalam penelitian. Kita bangun roadmap kelistrikan bersama," ungkapnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4888 seconds (0.1#10.140)