Pasar Pupuk Organik Meningkat, Produsen Mulai Kewalahan

Kamis, 11 Agustus 2016 - 22:12 WIB
Pasar Pupuk Organik Meningkat, Produsen Mulai Kewalahan
Pasar Pupuk Organik Meningkat, Produsen Mulai Kewalahan
A A A
YOGYAKARTA - PT Sido Muncul Pupuk Nusantara yang merupakan salah satu anak perusahaan Industri Jamu dan Farmasi PT. Sido Muncul yang bergerak dibidang produksi pupuk mengaku tidak bisa memenuhi keinginan konsumen Indonesia atas produk-produk organik yang mereka hasilkan. General Manager Sido Muncul Pupuk Nusantara Dian Risdianto menerangkan telah mencatat perkembangan signifikan pada pasar produk pertanian organik.

Lanjut dia berbagai produk yang mereka hasilkan mulai dari pupuk organik, nutrisi tanaman hingga nutrisi hewan selalu habis terjual sehingga pihaknya sampai saat ini belum mampu memenuhi permintaan dalam negeri yang terus berkembang. "Kalau awal-awal memang cenderung luar negeri yang menerima produk kami," jelas Dian, Kamis (11/8/2016).

Meski begitu dia mengakui jika untuk penetrasi di pasar Indonesia memang sangat sulit. Meskipun terkenal sebagai negara pertanian, tetapi penerimaan produk konsumsi untuk pertanian organik masih kurang. Apalagi dukungan pemerintah setempat yang masih sangat kurang mengakibatkan produk yang mereka hasilkan tidak begitu dimanfaatkan para petani di Indonesia.

Dari sisi produk lanjutnya, sebenarnya sangat bagus karena mampu meningkatkan produktivitas petani cukup signifikan. Hanya saja, dia menambahkan permasalahan nonteknis yang sering menghambat pemasaran di tanah air di antaranya adalah birokrasi berbelit dari instansi pengampu.

Menurutnya, pasar Indonesia memang sangat berbeda dengan di luar negeri. Karena meski sudah ada bukti bahwa produk mereka cukup bagus, tetapi untuk memutuskan menggunakannya masih harus melalui proses yang cukup panjang. Sementara pasar luar negeri ketika sudah ada bukti produknya bagus, maka keputusan langsung membeli bisa dilakukan dengan cepat.

"Konsentrasi kami awalnya di luar negeri. Tetapi sekarang kami kewalahan memenuhi permintaan dalam negeri. Bisa dikatakan kami kehabisan stok," terangnya.

Kondisi sebaliknya justru terjadi di pasar internasional. Produk-produk nutrisi pertanian yang mereka hasilkan justru kini banyak merambah negara Amerika, Eropa dan sebagian Asia. Saat ini, diterangkan pihaknya sebenarnya sudah mencapai kesepakatan dengan negara Australia yang menginginkan produk mereka cukup banyak.

Ketua Kelompok Tani Ngudi Makmur Dusun Plumbungan, Desa Putat, Kecamatan Patuk Gunungkidul, Slamet Raharjo mengatakan, selama ini memang sudah banyak penyuluhan terkait dengan penggunaan pupuk organik. Hanya saja, ketergantungan petani di wilayahnya terhadap pupuk kimiawi masih tinggi. Sehingga ketika akan dialihkan ke organik masih mengalami kesulitan.

"Petani di sini masih senang menggunakan pupuk kimia," ujarnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3479 seconds (0.1#10.140)