Tingkatkan Pengunjung, Bandara Moskow Buka Toko Kalashnikov

Selasa, 23 Agustus 2016 - 21:15 WIB
Tingkatkan Pengunjung, Bandara Moskow Buka Toko Kalashnikov
Tingkatkan Pengunjung, Bandara Moskow Buka Toko Kalashnikov
A A A
MOSKOW - Bandara, pintu gerbang suatu negara selalu mengharamkan seseorang tanpa izin membawa senjata, baik senjata organik maupun senjata mainan semacam airsoft gun. Tetapi Bandara Internasional Sheremetyevo Moskow punya cara unik meningkatkan arus wisatawan dan pengunjung. Bandara Rusia tersebut membuka sebuah toko dengan produk legendaris mereka: Kalashnikov.

Mendengar kata Kalashnikov, ingatan kita langsung tertuju pada senapan Avtomat Kalashnikov (AK) 47 yang melegenda. Mengutip dari USA Today, Rabu (23/8/2016), Direktur Pemasaran Kalashnikov, Vladimir Dmitriev menyebut pembukaan toko ini untuk meningkatkan image bandara.

“Kalashnikov adalah salah satu merek paling popular di dunia. Dan ketika orang mendengarnya, maka pikiran orang di seluruh dunia langsung tertuju tentang Rusia,” ujarnya.

Dengan popularitas tersebut, kata Dmitriev, membuat pihaknya ingin mengajak semua orang datang untuk mengunjung Rusia dan berkesempatan membawa pulang suvenir dan logo Kalashnikov. “Kami berharap bahwa orang akan mengevaluasi inisiatif kami dan membeli suvenir perusahaan kami sebagai kenangan dari perjalanan mereka,” tambah dia.

Mengutip dari Reuters, Rabu (23/8), toko Kalashnikov ini dihiasi dengan warna merah dan hitam, ciri khas perusahaan dan terletak di stasiun kereta api yang terhubung ke bandara dengan sebuah trotoar. Dan toko ini menjual t-shirt bertuliskan “I love AK”, pena, payung, tas, topi, jaket kamuflase, ponco, pistol dan senapan. Namun keduanya tentu saja replika alias imitasi.

Kendati hanya imitasi, namun juru bicara bandara Ilya Vorobyov, mengatakan pada awalnya pihak bandara sempat ragu dengan kehadiran toko yang baru buka pada 16 Agustus lalu itu. Masalah penyimpangan dikhawitirkan bisa mempengaruhi keamanan bandara. Namun, kata Ilya, hingga sepekan ini belum mendapat laporan soal konflik dan penyimpangan yang terjadi.

Kalashnikov sendiri dibuat tahun 1947 oleh seorang tentara bernama Mikhail Kalashnikov yang terinspirasi dari senapan Jerman sturmgewehr 44. Status ikonik karena biaya produksi yang rendah dan kehandalan dalam kondisi ekstrem melambungkan nama senjata ini. Senapan ini lantas menjadi idola para tentara dan simbol bagi para pemberontak dan teroris.

Namun, Mikhail yang meninggal pada 2013 lalu, mengatakan ia menciptakan senjata tersebut untuk mempertahankan negaranya dari invasi Nazi. Sehingga ia bersedih mengetahui karyanya menjadi salah satu pembunuh terbanyak di dunia.

Berbekal kemashyuran nama Kalashnikov, kata Daily Mail, pihak Bandara Internasional Sheremetyevo Moskow, yang merupakan bandara terbesar di Rusia, ingin meraih untung dari lalu lintas penumpang. Pada 2015 kemarin, bandara ini dikunjungi 31 juta penumpang. Dengan toko Kalashnikov, mereka ingin meningkatkan jumlah penumpang.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8382 seconds (0.1#10.140)