Rokok Dinilai Ganggu Kesehatan Ekonomi Indonesia

Sabtu, 27 Agustus 2016 - 16:39 WIB
Rokok Dinilai Ganggu Kesehatan Ekonomi Indonesia
Rokok Dinilai Ganggu Kesehatan Ekonomi Indonesia
A A A
JAKARTA - Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Anhari Achadi menilai konsumsi rokok akan mengganggu kesehatan ekonomi Indonesia. Alasannya karena mayoritas perokok berasal dari masyarakat miskin.

Anhari berharap ada pengendalian terhadap peredaran rokok. Sehingga mengurangi beban pengeluaran masyarakat kurang mampu.

"Yang harus kita kendalikan perokok pemula dan orang tak mampu, kalau naik mereka diharapkan tidak merokok. Itu menyebabkan terganggunya kesehatan ekonomi dan sebagainya dan yang kita tuju bukan sekarang ini tapi masa yang akan datang," ujarnya dalam talkshow Polemik Sindo Trijaya di Jakarta, Sabtu (27/8/2016).

Jika tidak dibatasi, kata dia, juga akan membuat banyak konsumen rokok rentan terkena penyakit. Akibatnya Indonesia terancam tidak memiliki generasi penerus yang mumpuni. (Baca: Satu Batang Rokok 70% untuk Negara)

"Kalau tidak maka akan memiliki generasi yang sakit-sakitan, kita tidak memiliki penduduk yang produktif dan berkualitas. Kita ingin generasi ke depan sehat, produktif, dan bisa berperan pada pembangunan bangsa," kata Anhari.

Menurutnya, efek negatif rokok bahkan sudah bisa muncul kepada bayi yang baru lahir. Ini membuat bonus demografi yang diimpikan akan gagal tercapai jika kualitas warga usia muda nanti tidak bagus.

"Paparan terhadap rokok akan menyebabkan bayi akan cacat. Kemudian banyak sekali penyakit yang disebabkan akibat rokok dan itu akan mengurangi kemampuan kita berproduksi," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3839 seconds (0.1#10.140)