Iklan Rokok Menari di Atas Panggung Cukai

Sabtu, 27 Agustus 2016 - 18:31 WIB
Iklan Rokok Menari di Atas Panggung Cukai
Iklan Rokok Menari di Atas Panggung Cukai
A A A
JAKARTA - Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengungkapkan iklan rokok masih terus menari di atas panggung cukai. Harusnya ini tidak terjadi karena cukai berfungsi mengawasi peredaran rokok atau barang hasil pengolahan tembakau lainnya.

Tulus menjelaskan, di negara Amerika Serikat dan Eropa sudah tidak ada lagi iklan rokok di media apapun. Sebab mengandung zat adiktif yang kurang pantas disebarluaskan.

"Iklan rokok sudah hilang di Amerika tahun 1973, di Eropa1960-an karena masih menggulirkan zat adiktif untuk iklan. Bukan hanya (isu) harga tapi promosi, tidak ada zat adiktif diiklankan, itu kena cukai harusnya dikurangi ketat malah dipromosikan," ujarnya dalam talkshow Polemik Sindo Trijaya di Jakarta, Sabtu (27/8/2016).

Konsumsi rokok, kata dia, juga banyak menyasar masyarakat miskin. Sehingga produk tersebut semestinya dijauhkan dari konsumennya dengan cara menghentikan iklan. (Baca: Rokok Dinilai Ganggu Kesehatan Ekonomi Indonesia)

"Rokok kita 70% berasal dari masyarakat miskin, pengeluaran mereka pertama untuk harga beras, kedua konsumsi rokok. Bagaimana untuk gizi mereka? Kalau habis untuk konsumsi rokok, kalau DPR concern atasi kemiskinan jauhkan konsumsi rokok dari rumah tangga miskin," kata Tulus.

Menurutnya, soal rokok tidak hanya menyoroti aspek kesehatan tapi juga sosial dan ekonomi. Ini karena jika konsumen sakit juga masih memberikan tekanan terhadap perekonomian karena menggunakan dana BPJS.

"Bukan semata kesehatan tapi aspek sosial ekonomi karena rumah tangga miskin konsumsi rokok besar. Kalau sakit dari BPJS," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9819 seconds (0.1#10.140)