Kemenhub Akan Tegur Pelindo I Terkait Dwelling Time

Kamis, 22 September 2016 - 04:30 WIB
Kemenhub Akan Tegur Pelindo I Terkait Dwelling Time
Kemenhub Akan Tegur Pelindo I Terkait Dwelling Time
A A A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menegur pengelola pelabuhan Belawan Medan PT Pelindo I terkait penjualan alat berat yang tak difungsikan mengangkut peti kemas. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, menyampaikan hal tersebut usai membahas permasalahan dwelling time pada empat pelabuhan di antaranya Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya serta Pelabuhan Belawan di Medan Sumatera Utara.

"Selama ini dwelling time, khususnya di Tanjung Priok sudah berada di bawah 2,5 hari. Adapun di luar itu sedang kami godok, terutama memaksimalkan peralatan bongkar muat peti kemas yang ada di tiga kota tersebut yang menjadi tanggung jawab otoritas dan pengelola pelabuhan," ujar dia di Jakarta.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo pada peresmian Terminal Kalibaru atau New Priok, mengatakan, minimnya sejumlah peralatan pengangkut peti kemas merupakan salah satu faktor waktu tunggu keluarnya barang dari pelabuhan molor melebihi tiga hingga empat hari. Presiden memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk memberantas praktek pungli di sejumlah pelabuhan tersebut.

Menanggapi pernyataan Presiden RI, Kabareskrim Irjen Pol Dono Sukmanto mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Menko Maritim, Menteri Perhubungan, jajaran Direksi Pelindo I hingga Pelindo IV. Dia mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan terkait dugaan pengadaan alat berat CC No.4 yang ada di Belawan International Container Terminal (BICT) mengenai pembelian alat pengangkut peti kemas yang belum pernah difungsikan.

"Kami sudah rapat bersama dan pada prinsipnya POLRI siap melakukan pengusutan untuk mendukung kelancaran dwelling time yang ada di Pelabuhan Belawan," ujar dia dalam keterangan singkatnya kepada wartawan.

Sebagai informasi, sebanyak 10 alat pengangkut kontainer yang menjadi aset Pelindo I, hanya satu alat pengangkut peti kemas yang dioperasikan. Dia menambahkan, pihaknya mengharapkan informasi berbagai pihak dari masyarakat luas maupun pemakai jasa pelabuhan.

"Kita akan usut siapapun pelakunya jika benar dalam pembelian alat berat di Pelabuhan Belawan itu ada penyimpangan karena alat itu dibeli dari uang negara dan harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Ini sudah atensi pimpinan," pungkas dia.

Dihubungi terpisah, pihak PT Pelindo I melalui Komisaris Utama PT Pelindo I Nawawy Lubis membantah adanya dugaan tersebut. Dia mengatakan dari delapan pengangkut peti kemas semua beroperasi dengan lancar. "Tidak benar itu, semuanya beroperasi kok. Saya kira itu cuma dugaan-dugaan saja," kata dia dihubungi SINDO (21/9).

Sebagai informasi, saat ini masa dwelling time kurang dari tiga hari hanya terjadi Pelabuhan Tanjung Priok. Sedangkan pelabuhan lainnya rata-rata berkisar di atas waktu yang ditetapkan Presiden RI, tidak kurang dari dua hari.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3764 seconds (0.1#10.140)