Korupsi Menghambat Investasi Asing di ASEAN

Jum'at, 07 Oktober 2016 - 23:12 WIB
Korupsi Menghambat Investasi Asing di ASEAN
Korupsi Menghambat Investasi Asing di ASEAN
A A A
BANGKOK - Pemerintah di Asia Tenggara perlu serius menangani korupsi bila mereka ingin menarik sejumlah besar investasi asing. Kekecawaan atas maraknya korupsi ini disampaikan dalam Forum Global Bisnis oleh Nikkei Asia300 di Bangkok, Thailand.

“Negara-negara ASEAN memiliki beberapa nilai tinggi dalam indeks korupsi korporasi meski memiliki perangkat hukum soal korupsi. Tapi penegakkan hukumnya kurang ketat,” ujar Vivek Chaand Sehgal, Chairman Samvardhana Motherson Group, sebuah manufaktur autoparts dari India.

Perusahaanya Motherson Sumi sendiri telah berinvestasi di 25 negara, dimana dua berada di wilayah Asia Tenggara yaitu Singapura dan Thailand. Sehgal berencana untuk ekspansi ke Indonesia, Malaysia, dan Myanmar.

Lanjut Sehgal, masalah korupsi dan kendala bahasa sebagai kelemahan dalam berinvestasi. Meski demikian, ASEAN merupakan pasar yang semakin aduhai. Dia mencatat lokasi antara pasar besar dan pertumbuhan cepat dari China dan India, menjadikan ASEAN blok untuk pasar otomotif terbesar keenam di dunia.

Keluhan soal korupsi juga disampaikan Presiden Kansai Paint, Hiroshi Ishino. Perusahaan cat asal Jepang ini menargetkan pertumbuhan 20% di Asia Tenggara pada tahun-tahun mendatang, namun mengaku terbentur oleh masalah korupsi.

Ia pun berkisah ketika mendapatkan tawaran untuk proyek-proyek infrastruktur mengenai maraknya praktik suap. “Praktik suap telah membunuh daya saing,” beber Ishino sebagaimana dilansir Nikkei Asian Review, Jumat (7/10/2016).

Meski korupsi masih jadi kendala, perusahaan logistik yang berbasis di Jerman, DHL tetap optimistis atas keputusannya berinvestasi di ASEAN.

“Ada sejumlah pasar yang memiliki peringkat tinggi dalam indeks korupsi global. Tapi tidak membuat DHL harus hengkang dari pasar ini karena DHL memiliki prinsip good corporate governance,” ujar CEO DHL Supply Chain Thailand, Filipina dan Vietnam, Kevin Burrell.

Kevin menambahkan bila korupsi menjadi masalah bagi Anda, Anda sebaiknya tidak perlu untuk beroperasi di daerah-daerah.

Menurut ASEAN Business Outlook Survey 2015, korupsi secara konsisten telah menjadi santapan berita selama bertahun-tahun dan menjadi tantangan paling signifikan dalam melakukan bisnis di ASEAN.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4685 seconds (0.1#10.140)