Kredit Perbankan Agustus 2016 Masih Melambat

Senin, 10 Oktober 2016 - 22:08 WIB
Kredit Perbankan Agustus 2016 Masih Melambat
Kredit Perbankan Agustus 2016 Masih Melambat
A A A
JAKARTA - Kredit perbankan pada Agustus 2016 tercatat sebesar Rp4.178,6 triliun atau tumbuh 6,7% (yoy), namun masih melambat dibandingkan Juli 2016 yang tumbuh sebesar 7,6% (yoy). Perlambatan pertumbuhan kredit terutama dalam bentuk Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI) sejalan dengan masih melambatnya kegiatan produktif.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara mengatakan, KMK dan KI masing masing tercatat sebesar Rp1.933,7 triliun dan Rp1.050,9 triliun atau tumbuh 4,5% (yoy) dan 9,5% (yoy), melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh melambat sebesar 5,8% (yoy) dan 10,4% (yoy).

"Sektor yang mengalami perlambatan dalam bentuk KMK dan KI yaitu sektor industri pengolahan serta pertambangan dan penggalian," ujar Tirta di Jakarta, Senin (10/10/2016).

Pertumbuhan kredit yang disalurkan kepada sektor industri pengolahan untuk jenis penggunaan KMK dan KI masing masing tumbuh melambat dari 2,1% (yoy) dan 8,6% (yoy) pada Juli 2016 menjadi 0,8% (yoy) dan 6,2% (yoy) pada Agustus 2016. Selain itu, penyaluran kredit kepada sektor pertambangan dan penggalian untuk jenis kredit investasi juga tumbuh melambat menjadi 4,9% (yoy) pada Agustus 2016, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 10% (yoy).

Sementara itu, pertumbuhan KMK untuk sektor pertambangan dan penggalian turun lebih dalam dari -30% (yoy) pada Juli 2016 menjadi 38,2% (yoy) pada Agustus 2016. Menurut dia, penurunan tersebut mengindikasikan bahwa melemahnya kebutuhan dana dan kinerja sektor pertambangan dan penggalian.

"Di tengah melambatnya permintaan kredit untuk usaha besar, pertumbuhan kredit yang disalurkan pada usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami peningkatan pada Agustus 2016," ungkap Tirta.

Posisi kredit UMKM mencapai Rp777,3 triliun atau tumbuh 8,9% (yoy) lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8% (yoy). Berdasarkan skala usaha, kenaikan pertumbuhan kredit UMKM terjadi pada skala usaha kecil dan menengah yang masing masing tumbuh dari 14,3% (yoy) dan 1,6% (yoy) pada Juli 2016 menjadi 14,7% (yoy) dan 3,1% (yoy) pada Agustus 2016.

Tirta mengungkapkan, sejalan dengan pertumbuhan kredit UMKM, pertumbuhan kredit pada sektor properti sedikit meningkat. Tercatat, posisi kredit pada Agustus 2016 sebesar Rp671,7 triliun atau tumbuh sebesar 12,3% (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 12,1% (yoy).

"Kenaikan tersebut terjadi pada kredit konstruksi dan real estate yang masing-masing tumbuh dari 15,9% (yoy), dan 21,5% (yoy) menjadi 17,9% (yoy) dan 22,5% (yoy) pada Agustus 2016.

Di sisi lain, penurunan suku bunga kredit perbankan terus berlanjut pada Agustus 2016 sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter. Suku bunga kredit turun menjadi 12,31% dari 12,36% pada Juli 2016.

Sementara itu, suku bunga simpanan bergerak mixed. Suku bunga simpanan berjangka tenor 3 dan 6 bulan turun dari 6,98% dan 7,53% pada Juli 2016 menjadi 6,94% dan 7,41% pada Agustus 2016.

"Suku bunga simpanan bertenor 1 dan 12 bulan naik dari 6,66%, dan 7,71% pada Juli 2016 menjadi 6,67% dan 7,74% pada Agustus 2016," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3611 seconds (0.1#10.140)