Kadin Siap Bantu Pemerintah Jajah Pasar Baru Tujuan Ekspor

Rabu, 12 Oktober 2016 - 16:41 WIB
Kadin Siap Bantu Pemerintah Jajah Pasar Baru Tujuan Ekspor
Kadin Siap Bantu Pemerintah Jajah Pasar Baru Tujuan Ekspor
A A A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) siap menjemput bola dengan membuka pasar baru bagi pemasaran berbagai jenis produk unggulan Indonesia di luar negeri. Hal ini dikatakan menanggapi sikap pemerintah yang akan melakukan penetrasi untuk negara tujuan ekspor baru.

(Baca Juga: Ekonomi Global Masih Lesu, Jokowi Minta RI Jajah Pasar Afrika)

Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani mengatakan pembukaan pasar baru di Afrika, India, Korea Selatan, Mesir, Iran, dan Bangladesh selain memberikan manfaat nyata untuk jangka panjang, juga membuka potensi-potensi baru lainnya untuk dikembangkan.

“Kita melihat ini sebagai peluang jangka panjang. Jadi, rencananya harus jangka panjang. Dari segi pasar mungkin secara value belum besar, tapi kita sudah mulai masuk,terutama UMKM yang kita dorong. Kita jemput bola,” katanya usai mendampingi Presiden Joko Widodo pada pembukaan Indonesia Trade Expo 2016 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Rabu (12/10/2016).

Selain Afrika dan Asia, sambung Rosan, Kadin juga telah memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi dengan negara-negara Amerika Latin, yang tergabung dalam Mesocur, sebuah blok subregional yang terdiri atas Argentina, Brasil, Paraguay, Uruguay, Venezuela, dan Bolivia.

“Sudah ada kesepakatan untuk mulai penjajakan dengan Kadin. Jadi mereka juga mengikutsertakan pimpinan organisasi perdagangan dan industri. Sudah ada kesepakatan dengan kita,” imbuh dia.

Pihaknya pun telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Uruguay Affair Rodolfo Nin Novoa guna membahas langkah-langkah konkret untuk bisnis di sektor peternakan, khususnya daging sapi.

Uruguay merupakan salah satu pintu masuk produk unggulan Indonesia ke pasar Amerika Selatan, khususnya produk furnitur, kerajinan tangan, makanan dan minuman olahan serta consumer goods. Nilai perdagangan bilateral pada 2015 sebesar USD45,63 juta. Adapun pada periode Januari-Juli 2016 perdagangan antarnegara tercatat USD32,9 juta.

"Paraguay termasuk negara lima terbesar dalam bisnis sapi. Kita tidak tahu kan? Kita tahunya Australia dan India. Ternyata Paraguay adalah nomor lima terbesar di dunia. Sebetulnya bukan hanya itu saja, kita juga banyak belajar mengenai clean energy dan renewable energy,” tutur dia.

Di sisi lain, Rosan berharap pemerintah dapat memberikan insentif untuk ekspor UKM agar basis dari eksportir nasional makin banyak. “Jadi diversifikasi produk, barang, market, dan penambahan eksportir kita juga. Memang terobosan musti banyak dan harus kerja sama dengan pemerintah dari segi insentifnya,” tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6460 seconds (0.1#10.140)