Penyebab Ongkos Logistik RI Lebih Mahal dari Malaysia-Thailand

Rabu, 19 Oktober 2016 - 15:10 WIB
Penyebab Ongkos Logistik RI Lebih Mahal dari Malaysia-Thailand
Penyebab Ongkos Logistik RI Lebih Mahal dari Malaysia-Thailand
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan bahwa ongkos logistik Indonesia ‎saat ini jauh lebih mahal dari Thailand dan Malaysia. Ongkos logistik di Tanah Air mencapai 24% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, sementara di Thailand dan Malaysia hanya 16% dari PDB.

(Baca Juga: 25 Pusat Logistik Berikat Baru Siap Dibangun)

Dia mengatakan, sedianya banyak hal yang berakumulasi dan menyebabkan ongkos logistik di negeri ini menjadi sangat mahal. Sebab, logistik bersifat majemuk dan berkaitan juga dengan infrastruktur, transportasi, hingga pergudangan.

‎"Kalau kita ingat, pada waktu kita belajar di sekolah menengah kita pasti diajari bahwa distribusi hasil terutama petani yang banyak dibicarakan itu tidak efisien dan panjang jalur distribusinya. Kelihatannya ini bukan sekadar jalur distribusi yang panjang. Dia jauh lebih dalam dari situ," katanya dalam acara Jakarta International Logistic Summit & Expo 2016 di JIExpo Kemayoran, Rabu (19/10/2016).

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini membeberkan, saat ini Indonesia belum mengembangkan pasar pengumpul untuk hasil pertanian yang baik. Sehingga, barang hasil pertanian disimpan di tanah tanpa pelindung kotoran. "‎Nanti kalau sampai di kota 10% dibuang dulu. Itu adalah inefisiensi," imbuh dia.

(Baca Juga: Jadikan RI Hub Logistik Asia Pasifik, Bea Cukai Gelar JLSE)

Selain itu, sambung mantan Dirjen Pajak ini, Indonesia juga tidak punya sistem jaringan pasar induk yang baik dan pasar induk yang memadai. Jaringan angkutan yang mengangkut barang dari desa ke kota juga belum memadai.

"‎Kita tidak punya jaringan angkutan yang mengangkut barang dari desa ke kota dan dia bisa dengan mudah mendapatkan barang yang diangkut dari kota ke desa. Banyak hal yang berakumulasi membuat logistik kita mahal," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5019 seconds (0.1#10.140)