MJEE Mencanangkan Pengembangan ke Indonesia Timur

Sabtu, 22 Oktober 2016 - 00:42 WIB
MJEE Mencanangkan Pengembangan ke Indonesia Timur
MJEE Mencanangkan Pengembangan ke Indonesia Timur
A A A
JAKARTA - PT Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator (MJEE) menargetkan pertumbuhan yang berkesinambungan. Salah satu strateginya adalah mengembangkan bisnis ke wilayah Indonesia Timur.

“Perusahaan kami mencapai usia 20 tahun sekarang ini, sama seperti perusahaan lainnnya kami ingin terus berkembang. Kami lahir pada masa Indonesia mengalami krisis, jadi baru dapat bertumbuh pesat pada 10 tahun terakhir,” kata Presiden Direktur PT MJEE Christian Satrya saat HUT MJEE ke-20 di Fairmont Hotel Jakarta Jumat (21/10/2016) malam.

Menurut Satrya, masih banyak potensi di Indonesia yang belum digarap secara maksimal. Pasalnya, selama ini pembangunan masih di pusatkan di Pulau Jawa, terutama Jakarta.

“Masih bayak potensi di Indonesia, terutama di timur. Kami sangat optimistis Indonesia akan terus berkembang. Kami harapkan daerah lain juga berkembang di tahun-tahun mendatang,” papar Satrya.

Komitmen MJEE untuk terus bertumbuh dibuktikan dengan dibangunnya pabrik kedua di Karawang yang dimulai pada Oktober 2014, dan selesai tepat waktu bulan Juni 2015. Dana investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan pabrik kedua ini lebih dari Rp20 miliar. Dan selama tiga tahun kedepan masih akan ada tambahan investasi untuk pembelian mesin-mesin produksi.

Tercatat penjualan unit produk MJEE meningkat dari 300 unit pada 2010 menjadi 450 unit pada 2012 dan tahun 2014 telah mencapai 700 unit. Meski tahun 2015 sempat mengalami penurunan produksi yakni 500 unit karena adanya kelesuan ekonomi. Sementara untuk tahun ini, produksi diharapkan bisa kembali meningkat menjadi 600-650 unit.

Satrya mengungkapkan, MJEE banyak menerapkan kebijakan yang ditetapkan pihak Misubishi Jepang, termasuk filosofi kerja yang dikenal dengan 5S, yakni Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), Shitsuke (Rajin). “Setiap tahun selalu ada evaluasi, jika ada kekurangan maka akan langsung diperbaiki,” ujarnya.

Diakui olehnya, meski Indonesia merupakan negara yang besar, namun sekarang ini makin sulit mendapatkan tenaga baru yang tangguh dan berkualitas, khususnya yang diperuntukkan bagi tenaga kerja di pabrik dan proyek. “Saya rasa ini juga dialami banyak negara sekarang ini, bukan hanya di Indonesia,” kata Satrya.

Karenanya, untuk memastikan produk yang dihasilkan berkualitas baik, pihaknya mengembangkan dan menerapkan sistim pelatihan internal untuk meningkatkan keahlian dan kualitas sumber daya manusia. “Kami memiliki training tower. Tiap tahun kami bisa mendidik 50-100 orang. Kami satu-satunya perusahaan lift di Indonesia yang memiliki fasilitas training tower sendiri. Kami mendidik tenaga teknisi dengan menekankan agar selalu menomorsatukan safety dan quality,” jelasnya.

Mitsubishi Elevator memulai operasinya di Indonesia sejak tahun 1971, saat itu melalui PT Jaya Teknik Indonesia sebagai agen penjualan. Pada tahun 1996 pihak Mitsubishi Electric Corporation, Mitsubishi Corporation, dan Jaya Group sepakat mendirikan perusahaan patungan yang dinamakan PT Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator (MJEE).

Pangsa pasar MJEE berada di kisaran 20-25% di Indonesia. Kedepannya diharapkan terus meningkat sampai ke 30% bahkan lebih. Pengguna produk MJEE mulai dari kontrakor kecil hingga para pengembang besar, baik lokal dan multinasional, kantor-kantor pemerintah hingga kedutaan-kedutaan besar, hotel bintang 3 hingga bintang 6, dari ruko kecil hingga mal besar dan apartemen mewah. Selain itu, MJEE juga dipercaya untuk mengekspor hasil produksinya ke Asia Tenggara, Timur Tengah hingga ke Eropa.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7798 seconds (0.1#10.140)