Ini Penyebab Harga Cabai Meroket Tembus Rp80 Ribu/Kg

Jum'at, 28 Oktober 2016 - 17:02 WIB
Ini Penyebab Harga Cabai Meroket Tembus Rp80 Ribu/Kg
Ini Penyebab Harga Cabai Meroket Tembus Rp80 Ribu/Kg
A A A
JAKARTA - Harga cabai di sejumlah daerah akhir-akhir ini meroket tajam hingga mencapai Rp80 ribu per kilogram (kg). Musim hujan yang masih berlangsung hingga saat ini ditengarai menjadi salah satu penyebab harga cabai di beberapa pasar dalam negeri mahal.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan, pada dasarnya stok cabai di sentra produksi cukup. Namun, curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan para petani urung memanen.

"Yang naik di atas 2% itu produk cabai merah. Bahkan di daerah tertentu naik cukup drastis. Dan setelah kita konfirmasi ke Kementan, itu bukan tidak ada stoknya. Stok banyak, tapi tidak berani dipanen karena cuaca," katanya di Gedung Kemendag, Jakarta, Jumat (28/10/2016).

Dia menjelaskan, para petani tersebut lebih memilih untuk membiarkan cabai tersebut tetap di pohon agar tidak busuk. Sebab, jika dipanen sekarang sementara curah hujan tinggi maka cabai tersebut kualitasnya akan jelek dan busuk.

"Jadi, kalau dipanen malah busuk, jadi petani malah enggak mau panen, dibiarkan saja cabai itu di pohon supaya enggak busuk," imbuh dia.

Apalagi, sambung Oke, jika cabai tersebut akan didistribusikan ke daerah yang jauh dari sentra produksi. Besar kemungkinan cabai-cabai tersebut busuk saat tiba di lokasi. Alhasil, alokasi cabai ke sejumlah daerah dari sentra produksi menjadi terhambat.

"Posisinya saat ini petani tidak mau memanen. Sehingga itu yang jadi masalah. Karena, begitu dipanen, musim hujan ini penangannya sulit dan bahkan jadi busuk untuk transportasi jarak jauh," tandas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7535 seconds (0.1#10.140)