Uni Eropa dan Kanada Selamatkan Perjanjian CETA

Minggu, 30 Oktober 2016 - 20:05 WIB
Uni Eropa dan Kanada Selamatkan Perjanjian CETA
Uni Eropa dan Kanada Selamatkan Perjanjian CETA
A A A
BRUSSELS - Uni Eropa (UE) dan Kanada akhirnya menandatangani perjanjian perdagangan bebas yang sempat tertunda sangat panjang. Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau dikatakan dalam perjalanan untuk hadir dalam pertemuan puncak para pemimpin dari lembaga-lembaga Uni Eropa serta untuk meneken Comprehensive Economic and Trade Agreement (CETA/Perjanjian Komprehensif Ekonomi dan Perdagangan).

Dilansir Reuters, Minggu (30/10/2016) 28 negara UE telah menyetujui kesepatan pada akhir pekan kemarin hingga akhirnya konsensus tercapai. Perjanjian Komprehensif Ekonomi dan Perdagangan yang dikenal dengan sebutan CETA memerlukan dukungan dari semua anggota. Sebelumnya CETA diblokir oleh tiga kawasan Wallonia -yang merupakan kawasan berbahasa Prancis- di Belgia.

Hal itu membuat Belgia berkata tidak dapat mendukung perjanjian karena tiga daerah yang berbahasa Prancis di negara tersebut menolaknya. Namun kali ini kabarnya semua anggota telah sepakat dan diyakini kesepakatan itu akan menghapuskan tarif pada hampir 99% barang. Diharapkan CETA da[at menghasilkan peningkatan perdagangan senilai USD12 miliar dalam setahun.

Kesepakatan ini diteken pada pukul 11:00 waktu setempat (10:00 GMT), tetapi sempat ditunda selama satu jam karena pesawat Trudeau harus kembali ke Bandara Ottawa karena mengalami "masalah mekanis" tak lama setelah lepas landas. Namun Trudeau akhirnya dapat melanjutkan perjalanan ke Brussel lagi.

CETA sendiri adalah perjanjian perdagangan bebas Uni Eropa paling ambisius hingga saat ini, yang dirundingkan sejak tujuh tahun lalu. Sempat hanya 27 negara Uni Eropa yang ingin menandatangani perjanjian. Ditambah PM Belgia, Charles Michel, menyatakan tidak mendapat dukungan penuh dari lembaga federal, regional, dan komunitas negaranya.

Namun kini perjanjian telah disepakati dan bagi Kanada ini merupakan kesepakatan penting untuk mengurangi ketergantungan pada Amerika Serikat (AS) sebagai pasar ekspor. Untuk Uni Eropa, itu adalah pakta perdagangan pertama dengan negara G7 dan sukses dipetik dari kekalahan pada saat kredibilitas blok itu telah berkurang setelah menerima keputusan Brexit pada Juni, setelah 43 tahun keanggotaan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4347 seconds (0.1#10.140)