Kejatuhan Rupiah dan Pasar Modal Bukan Donald Trump Efek

Sabtu, 12 November 2016 - 14:34 WIB
Kejatuhan Rupiah dan Pasar Modal Bukan Donald Trump Efek
Kejatuhan Rupiah dan Pasar Modal Bukan Donald Trump Efek
A A A
JAKARTA - Pelemahan rupiah dan pasar modal Tanah Air pada akhir pekan kemarin menurut Analis Ekonomi Indosurya Securities William Surya Wijaya, tidak berhubungan dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) yang baru. Apalagi dengan melihat latar belakang Trump sebagai pengusaha, dia menerangkan tidak mungkin jadi penyebab kejatuhan mata uang dan bursa saham.

"Trump itu siapa sih? Memang sekarang presiden Amerika, tapi sebelumnya dia siapa? Pengusaha. Pengusaha mana yang mau membuat ekonomi negaranya bergejolak? Pengusaha mana yang mau membuat dunia bergejolak? Apalagi Trump itu bisnisnya bukan hanya di AS, tapi ada di negara-negara lain," kata dia kepada Sindonews di Jakarta, Sabtu (12/11/2016).

Menurutnya, tidak mungkin Trump sengaja ingin membuat kaca‎u indeks ekonomi seluruh dunia karena fenomena kenaikannya menjadi presiden. Lanjut dia karena sebetulnya, pelemahan ekonomi sudah terasa sebelum dia terpilih. "Kalau dia sengaja mau buat ekonomi dunia bergejolak, ya usahanya dia hancur dong?" sambungnya

Dia menambahkan hal ini sama halnya ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai presiden Indonesia. Menurut dia, tidak ada kepala negara yang dasarnya adalah seorang pengusaha, ingin membuat negara yang dipimpinnya morat marit dari segi ekonomi.

"Pak Jokowi awalnya apa? Pengusaha kan? Memangnya dia mau sengaja membuat ekonomi RI carut marut? Kan enggak. Ya sama saja seperti Trump. Lagipula ini hanya sementara kok," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5907 seconds (0.1#10.140)