Harga Minyak Dunia Rebound dari Posisi Terendah Tiga Bulan

Selasa, 15 November 2016 - 09:07 WIB
Harga Minyak Dunia Rebound dari Posisi Terendah Tiga Bulan
Harga Minyak Dunia Rebound dari Posisi Terendah Tiga Bulan
A A A
NEW YORK - Harga minyak mentah dunia cenderung stabil pada perdagangan hari ini, untuk mencetak rebound dari posisi terendah dalam tiga bulan. Laporan mengatakan bahwa Anggota OPEC (Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia) akan berusaha mengatasi perbedaan seputar kesepakatan untuk memotong produksi pada pertemuan akhir bulan ini.

Dilansir Reuters, Selasa (15/11/2016) produsen minyak raksasa yang jadi bagian OPEC yakni Arab Saudi dan sesama eksportir Iran dan Irak, diketahui telah bertentangan mengenai bagaimana cara mengendalikan pasokan untuk mengurangi banjir stok minyak di pasar global. Berbedaan pendapat dalam organisasi negara pengekspor minyak memberikan ketidakpastian sehingga menempatkan harga patokan minyak di bawah tekanan.

Qatar, Aljazair dan Venezuela diyakini akan memimpin sebagai kelompok yang mendorong untuk mengatasi kesenjangan antara produsen besar menjelang pertemuan untuk menentukan kebijakan lanjutan pada 30 November di Wina. Meski begitu Arab Saudi, Irak dan Iran masih belum juga menemui kata sepakat terkait pembekuan produksi minyak.

Pada perdagangan hari ini minyak mentah berjangka Brent bertahan pada level USD44,43 per barel atau turun 0,72%, namun posisi ini lebih baik setelah sempat jatuh pada posisi terendah yakni USD43,57 per barel. Sedangkan harga minyak mentah AS mengakhir sesi masih melemah 0,2% di level USD43,32, tapi membaik jika dibandingkan sebelumnya pada posisi USD42,20 per barel.

"Catatan produksi OPEC jelas membuat pasar gugup terkait kesepakatan (pembekuan produksi), tetapi kami yakin mayoritas produsen minyak dunia yang tergabung dalam OPEC akan menghasil kebijakan untuk mengendalikan harga. Harus lebih agresif, mengingat setiap negara penghasil minyak sedang mencoba peningkatan," terang Direktur Strategi Energi RBC Capital Markets Michael Tran.

OPEC mengatakan pada akhir pekan kemarin, pasokan meningkat hingga 33.64 juta barel per hari pada bulan Oktober untuk mencetak rekor dan International Energy Agency memprediksi surplus global akan lebih besar pada 2017.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3368 seconds (0.1#10.140)