Peristiwa Muharam: Nabi Yusuf Bebas dari Penjara Lalu Diangkat Menjadi Menteri Keuangan

Kamis, 20 Juli 2023 - 12:40 WIB
loading...
Peristiwa Muharam: Nabi Yusuf Bebas dari Penjara Lalu Diangkat Menjadi Menteri Keuangan
Pada bulan Muharam Nabi Yusuf as dibebaskan dari penjara lalu diangkat menjadi bendaharawan kerajaan atau menteri keuangan. Foto/Ilustrasi: Ist
A A A
Pada bulan Muharam Nabi Yusuf as dibebaskan dari penjara lalu diangkat menjadi bendaharawan kerajaan atau menteri keuangan . Kisah tentang perjalanan hidup Nabi Yusuf ini diceritakan secara panjang lebar dalam Surah Yusuf .

Allah SWT berfirman:

وَقَالَ الۡمَلِكُ ائۡتُوۡنِىۡ بِهٖۤ اَسۡتَخۡلِصۡهُ لِنَفۡسِىۡ‌ۚ‌ فَلَمَّا كَلَّمَهٗ قَالَ اِنَّكَ الۡيَوۡمَ لَدَيۡنَا مَكِيۡنٌ اَمِيۡنٌ

Wa qoolal maliku' tuunii bihiii astakhlishu linafsii falammaa kallamahuu qoola innakal yawma ladainaa makiinun amiin

Artinya: Dan raja berkata, "Bawalah dia (Yusuf) kepadaku, agar aku memilih dia (sebagai orang yang dekat) kepadaku." Ketika dia (raja) telah bercakap-cakap dengan dia, dia (raja) berkata, "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi di lingkungan kami dan dipercaya." ( QS Yusuf Ayat : 54)



Nabi Yusuf dipenjara karena fitnah dari Zulaikha, istri menteri yang jatuh cinta kepadanya. Karena menolak rayuannya, Nabi Yusuf dituduh sebagai orang yang berbuat jahat dan dipenjara tanpa bersalah.

Di dalam penjara, Nabi Yusuf bertemu dengan dua orang tahanan yang bermimpi tentang nasib mereka. Dengan ilmu yang Allah berikan, Nabi Yusuf menafsirkan mimpi mereka dengan tepat.

Salah satu dari mereka akan dibebaskan dan kembali bekerja sebagai pelayan raja, sedangkan yang lain akan disalib dan dimakan burung. Nabi Yusuf meminta pelayan raja itu untuk menyebutkan namanya kepada raja agar ia bisa dibebaskan juga.

Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni, mengatakan setelah berhasil mentakwil mimpi dua orang narapidana, Nabi Yusuf tak kunjung dibebaskan. Beliau justru mendekam di penjara beberapa tahun lamanya.

Allah menceritakan penyebab Nabi Yusuf tidak keluar dari penjara. Berikut firman-Nya dalam Al-Qur'an Surat Yusuf Ayat 42:

وَقَالَ لِلَّذِىۡ ظَنَّ اَنَّهٗ نَاجٍ مِّنۡهُمَا اذۡكُرۡنِىۡ عِنۡدَ رَبِّكَ فَاَنۡسٰٮهُ الشَّيۡطٰنُ ذِكۡرَ رَبِّهٖ فَلَبِثَ فِى السِّجۡنِ بِضۡعَ سِنِيۡنَ

Wa qoola lillazii zanna annahuu najim minhumaz kurnii 'inda rabbika fa-ansaahush Shaitaanu zikra Rabbihii falabisa fis sijni bad'a siniin

Artinya: "Dan dia (Yusuf) berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua, "Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu." Maka setan menjadikan dia lupa untuk menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu dia (Yusuf) tetap dalam penjara beberapa tahun lamanya."



Suatu hari, raja Mesir bermimpi melihat tujuh ekor sapi gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi kurus, dan tujuh tangkai gandum hijau dimakan oleh tujuh tangkai gandum kering. Raja bingung dengan arti mimpi itu dan meminta pendapat para pembesar dan ahli mimpi di istananya. Namun, tidak ada yang bisa memberikan penafsiran yang meyakinkan. Barulah pelayan raja itu teringat akan Nabi Yusuf dan segera menghadapnya untuk menanyakan makna mimpi raja.

Nabi Yusuf memberitahu bahwa mimpi itu menandakan akan datangnya tujuh tahun kemakmuran diikuti oleh tujuh tahun kekeringan. Ia juga memberikan saran agar raja mengumpulkan persediaan makanan di tahun-tahun baik dan menghematnya di tahun-tahun buruk.

Raja terkesan dengan penafsiran Nabi Yusuf dan memerintahkan agar ia dibebaskan dari penjara. Namun, Nabi Yusuf tidak mau keluar sebelum masalah fitnah Zulaikha diselesaikan terlebih dahulu.

Ia ingin keluar sebagai orang yang suci dan terhormat. Maka, raja memanggil Zulaikha dan para wanita yang pernah memotong jari-jari mereka karena terpesona oleh ketampanan Nabi Yusuf.

Mereka semua mengakui bahwa Nabi Yusuf tidak bersalah dan Zulaikha mengaku bahwa dialah yang mencoba menggoda Nabi Yusuf. Dengan demikian, nama baik Nabi Yusuf dipulihkan dan ia pun dibebaskan dari penjara.

Raja kemudian menawarkan jabatan tinggi kepada Nabi Yusuf sebagai bendahara atau menteri keuangan. Nabi Yusuf menerima tawaran itu dengan syarat ia diberi wewenang penuh atas urusan gudang-gudang penyimpanan makanan.

Raja menyetujuinya dan memberikan kepercayaan besar kepada Nabi Yusuf. Dengan kebijaksanaan dan ketakwaannya, Nabi Yusuf berhasil mengelola persediaan makanan di Mesir dengan baik dan menyelamatkan banyak nyawa dari kelaparan.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2511 seconds (0.1#10.140)