Pilot Mogok Massal, Lufthansa Batalkan 900 Penerbangan

Rabu, 23 November 2016 - 12:56 WIB
Pilot Mogok Massal, Lufthansa Batalkan 900 Penerbangan
Pilot Mogok Massal, Lufthansa Batalkan 900 Penerbangan
A A A
COLOGNE - Maskapai penerbangan nasional Jerman yakni Lufthansa telah membatalkan hampir mencapai 900 penerbangan, setelah pilot mereka melakukan mogok massal terkait penolakan terhadap jam kerja yang melebihi batas. Pemogokan yang sudah terjadi selama dua hari dimulai tengah malam waktu setempat, juga disebabkan karena masalah gaji.

Seperti dilansir BBC, Rabu (23/11/2016) pihak Lufthansa mengatakan sekitar 100.000 penumpang terkena imbas dari aksi mogok pilot tersebut. Meski begitu pihak maskapai lain seperti Eurowings, Swiss, Austrian Airlines dan Brussels Airlines mengaku tidak terlalu berpengaruh terkait pembatalan sejumlah penerbangan oleh maskapai terbesar di Eropa berdasarkan jumlah penumpang tersebut.

Aksi industri yang menimpa Lufthansa yang berkantor pusat di Köln, dan berbasis di Bandar Udara Internasional Frankfurt ini adalah buntut panjang sengketa pembayaran gaji yang sudah berlangsung cukup lama. Perkumpulan pilot yang tergabung dalam Vereinigung Cockpit, diberitakan telah mengorganisir 14 aksi pemogokan sejak April 2014, lalu.

Pada tengah pekan kemarin, Lufthansa mengambil langkah hukum dalam upaya menghentikan pemogokan. Sementara pengadilan buruh Frankfurt telah menolak laporan Lufthansa dan selanjutnya giliran pengadilan tenaga kerja Hesse menolak banding yang diajukan pihak maskapai. Mengutip pertemuan antara organisasi pekerja Vereinigung dan maskapai asal Jerman pada awal bulan ini, pihak Lufthansa mengatakan Uni 'secara konsisten menolak tawaran' mediasi.

Vereinigung union menyerukan kenaikan gaji sebesar 3,7% kepada 5.400 pilot, yang telah diminta sejak 2012. Lufthansa, yang dihadapkan dengan meningkatnya persaingan dari anggaran rival mereka, menawarkan kenaikan 2,5% selama enam tahun hingga 2019. Di sisi lain perselisihan terpisah juga terjadi pada awal kabin Lufthansa yang bertarif rendah.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4747 seconds (0.1#10.140)