Penjelasan BMKG soal Suhu Udara di Musim Kemarau Terasa Lebih Dingin

Minggu, 23 Juli 2023 - 07:10 WIB
loading...
Penjelasan BMKG soal Suhu Udara di Musim Kemarau Terasa Lebih Dingin
Fenomena udara dingin akhir-akhir ini dirasakan oleh masyarakat meskipun sedang musim kemarau. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Fenomena udara dingin akhir-akhir ini dirasakan oleh masyarakat meskipun sedang musim kemarau . Bahkan, ramai dilaporkan suhu udara di Kota Bandung, Jawa Barat, mencapai 15 derajat celcius.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, secara umum, iklim di Indonesia dibentuk oleh perairan hangat seragam yang membentuk 81 persen wilayah di Indonesia dengan suhu rata-rata di darat sekitar 28 derajat celcius untuk wilayah perairan.

Kemudian 26 derajat celcius untuk di wilayah pedalaman, dan 23 derajat celcius untuk daerah pegunungan yang lebih tinggi. "Suhu rata-rata bulanan di Indonesia juga konstan bernilai sekitar 25 derajat celcius hingga 26 derajat celcius di sepanjang tahun," ktaPrakirawan BMKG, Dendi Rona Purnama, dikutip Minggu (23/7/2023).

"Dan suhu udara sedikit berubah pada musim ke musim atau dari satu daerah ke daerah berikutnya dengan suhu udara rata-rata cenderung turun pada musim kemarau. Sehingga, saat periode musim kemarau suhu udara terasa lebih dingin," tambahnya.



Berdasarkan analisis BMKG, ada beberapa faktor yang menyebabkan daerah tertentu di Indonesia memiliki suhu yang lebih dingin antara lain yang pertama faktor ketinggian seperti daerah pegunungan, kemudian arah pergerakan angin, tutupan awan dan daerah yang ditumbuhi oleh vegetasi.

"Pergerakan massa udara dari Australia ke Indonesia membawa angin kering dan dingin ke daerah Nusantara. Hal tersebut menyebabkan turunnya suhu udara di wilayah Indonesia," jelas Dendi.

Selanjutnya kata Dendi, Monsun Australia juga pada dasarnya 1 Juli 2023 terus aktif dan diprediksi intensitasnya meningkat lebih kuat dibandingkan klimatologisnya hingga dasarian Agustus 2023. Hal ini akan mempengaruhi penurunan suhu di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan.

Faktor yang berikutnya adalah tutupan awan. Tutupan awan juga tidak hanya mempengaruhi kondisi langit dan juga membantu prediksi cuaca, tetapi juga membantu mengatur suhu yang terdapat di suatu wilayah. Dalam hal ini Awan juga dapat memiliki efek pendinginan dan juga efek pemanasan.

"Pada siang hari awan dapat membuat suhu di bumi menjadi lebih dingin dengan menghalangi panas dari matahari. Pada malam hari awan dapat membuat suhu bumi menjadi lebih hangat dengan menjebak panas yang berasal dari matahari," ungkapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2447 seconds (0.1#10.140)