Akhir Tahun, Konsumsi Bahan Bakar Naik 5%

Rabu, 07 Desember 2016 - 04:19 WIB
Akhir Tahun, Konsumsi Bahan Bakar Naik 5%
Akhir Tahun, Konsumsi Bahan Bakar Naik 5%
A A A
YOGYAKARTA - Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) memperkirakan akan terjadi kenaikan konsumsi bahan bakar minyak dan gas selama libur akhir tahun ini. Peningkatan ini karena Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah tujuan wisata terkemuka di Tanah air.

Ketua Hiswana Migas Yogyakarta Siswanto mengungkapkan, seperti biasanya setiap liburan datang, tingkat konsumsi bahan bakar minyak dan gas akan mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena banyak wisatawan masuk ke Yogyakarta untuk berlibur, seperti liburan akhir tahun nanti.

Dengan peningkatan wisatawan ini, tidak hanya konsumsi bahan bakar untuk kendaraan, konsumsi bahan bakar gas juga akan mengalami kenaikan. "Kalau gas elpiji naik karena yang memasak juga bertambah jumlahnya," ujarnya, Selasa (6/12/2016).

Hanya saja, lanjut Siswanto, untuk liburan akhir tahun ini kenaikannya tidak sebesar musim libur Idul Fitri. Karena jumlah mobilitas masyarakat pada liburan kali ini tidak sebanyak pada libur Idul Fitri. Untuk mobilitas libur akhir tahun ini hanya terbatas pada pusat-pusat rekreasi yang ada di Yogyakarta.

Dengan mobilitas wisatawan tersebut maka konsumsi bahan bakar untuk kendaraan juga diperkirakan akan mengalami kenaikan. Kenaikannya kemungkinan berkisar di angka 4% hingga 5%. Jumlah tersebut lebih sedikit dibanding dengan peningkatan konsumsi bahan bakar kendaraan di libur Idul Fitri yang bisa mencapai 10%.

Kenaikan konsumsi gas elpiji juga akan terjadi karena para wisatawan juga akan memanfaatkan liburan mereka untuk berburu kuliner. Sentra-sentra kuliner yang ada di wilayah ini cukup banyak. Demikian juga yang terjadi di hotel, karena ada peningkatan jumlah tamu maka mereka juga meningkatkan intensitas memasaknya. "Kalau sekarang konsumsi bahan bakar minyak harian rata-rata hanya 1.400 sampai 1.500 kiloliter," terangnya.

Peningkatan konsumsi bahan bakar tersebut biasanya akan diatasi dengan penambahan pasokan dari PT Pertamina. Namun alokasi penambahan tersebut sampai saat ini belum diketahui secara detail.

General Manager Pertamina Marketing Operation (MOR) IV, Kusnendar menandaskan, pihaknya siap untuk menambah pasokan untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi bahan bakar baik elpiji subsidi ataupun nonsubsidi serta penambahan pasokan untuk bahan bakar minyak ataupun bahan bakar khusus (bbk). Namun ia tetap mendorong agar masyarakat lebih menggunakan BBK untuk keperluan mereka.

"Ya kami berharap kalau untuk kendaraan yang menggunakan Pertalite, Pertamax ataupun Dexlite. Kalau elpiji ya menggunakan bright gas ataupun 12 kilogram," ujarnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4895 seconds (0.1#10.140)