Mundur, Nasib Bos Citilink Bakal Ditentukan di RUPSLB

Sabtu, 31 Desember 2016 - 17:57 WIB
Mundur, Nasib Bos Citilink Bakal Ditentukan di RUPSLB
Mundur, Nasib Bos Citilink Bakal Ditentukan di RUPSLB
A A A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk hingga saat ini belum mengambil keputusan apapun terkait pengajuan mengundurkan diri Albert Burhan dari jabatannya sebagai Direktur Utama atau CEO PT Citilink Indonesia, kemarin. ‎Nasib Bos Citilink tersebut akan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia Tbk (Persero).

‎Vice President Corporate Communication Garuda, Benny S Butarbutar mengungkapkan, rekam jejak (track record) Albert Burhan di Citilink sangat luar biasa. Menurutnya, Albert telah membuat Citilink menjadi besar seperti saat ini.

"Pak Albert merupakan orang baik dengan moral yang luar biasa. Keduanya membuat Citilink jadi besar," ujarnya saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Sabtu (31/12/2016).

(Baca: Pilot Mabuk, Dirut Citilink Albert Burhan Mengundurkan Diri)

Benny menjelaskan, surat resmi pengunduran diri tersebut harus dikirimkan terlebih dahulu kepada Dewan Komisaris Citilink dan Direksi Garuda Indonesia. Setelah itu, manajemen akan mengevaluasi dan membawanya ke RUPSLB guna menentukan pengunduran diri tersebut diterima atau ditolak.

"Kalau diterima maka segera dicarikan penggantinya, dan itu harus cepat. Tapi, kalau ditolak maka keduanya tetap menjadi direksi," tandasnya.

Sebelumnya, Presiden & CEO PT Citilink Indonesia Albert Burhan mengundurkan diri dari jabatannya. Keputusan ini diambil secara tiba-tiba olehnya pasca insiden pilot Citilink penerbangan QG 800, yang diduga mabuk dan menyebabkan keterlambatan penerbangan Surabaya-Jakarta pada 28 Desember 2016.

Vice President Corporate Communication Citilink Benny S Butarbutar mengungkapkan, pengunduran diri Bos Citilink tersebut adalah sebagai bentuk tanggung jawab selaku CEO dan secara pribadi atas dampak yang dihasilkan dari insiden tersebut. Pengunduran diri pun sangat mendadak usai menyelenggarakan konferensi pers pemecatan terhadap pilot QG 800 tersebut.

"‎Ya, itu karena bentuk tanggung jawab dia selaku pribadi dan CEO atas dampak yang dihasilkan dari kasus ini," tandasnya
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4230 seconds (0.1#10.140)