JP Morgan Korban Tangan Besi Sri Mulyani

Senin, 09 Januari 2017 - 06:00 WIB
JP Morgan Korban Tangan Besi Sri Mulyani
JP Morgan Korban Tangan Besi Sri Mulyani
A A A
MULAI per-1 Januari 2017, Indonesia memutuskan segala bentuk kerjasama dengan lembaga keuangan JP Morgan. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengkaji dan menilai jika lembaga keuangan asal Paman Sam tersebut dinilai tidak kredibel lagi.

Pangkal pemutusan kerja sama itu berawal pada riset yang dikeluarkan JP Morgan pada 13 November 2016 yang dianggap tidak kredibel. “Di dalam assessment kami, hasil riset tersebut sangat dipertanyakan karena kelihatannya dilakukan tidak berdasar penilaian yang akurat dan kredibel,” papar Robert Pakpahan, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan.

Dalam riset yang bertajuk “Trump Forces Tactical Changes” itu, JP Morgan menulis bahwa terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat menimbulkan gejolak terhadap pasar keuangan global, termasuk Indonesia. Ujung dari semua itu adalah penurunan peringkat surat utang Indonesia dua level sekaligus, dari posisi overweight menjadi underweight.

Penurunan peringkat itu dinilai berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan kita lantaran posisi underweight sama dengan merekomendasikan untuk menjual surat-surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia. Bayangkan, kalau kemudian rekomendasi itu dilakukan oleh para investor asing yang memegang surat utang Indonesia? “Riset yang di keluarkan JP Morgan ada peluang untuk memicu kepanikan,” kata Beben Feri Wibowo, Senior Research Analyst Pasardana.id.

Pada edisi terbaru Majalah SINDOWEEKLY ini juga membeberkan bagaimana kegusaran Sri Mulyani sesaat sebelum menceraikan JP Morgan. Plus juga dibahas sepak terjak JP Morgan berkiprah di Indonesia.

Mau tahu lengkapnya? Miliki dan baca Majalah SINDOOWEEKLY No. 44-45/V/2016 yang akan terbit Senin (9/1/2017)
JP Morgan Korban Tangan Besi Sri Mulyani
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9987 seconds (0.1#10.140)