Pendiri Forum Ekonomi Dunia Serukan Reformasi Ekonomi Global

Rabu, 11 Januari 2017 - 21:37 WIB
Pendiri Forum Ekonomi Dunia Serukan Reformasi Ekonomi Global
Pendiri Forum Ekonomi Dunia Serukan Reformasi Ekonomi Global
A A A
DAVOS - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF) Klaus Martin Schwab mengatakan pertumbuhan ekonomi global sekitar 3% tidak cukup untuk memecahkan tantangan terbesar di dunia.

Schwab, ekonom asal Jerman berusia 78 tahun, ingin agar pertemuan Davos yang diselenggarakan pada 17-20 Januari mendatang, fokus untuk membahas kepentingan ekonomi dan sosial di dunia.

“Tanpa pembangunan ekonomi, kemajuan sosial tidak mungkin terjadi. Dan tanpa kemajuan sosial, pembangunan ekonomi tidak berkelanjutan,” ujarnya seperti dilansir CNBC, Rabu (11/1/2017). Ia pun menambahkan bahwa kegiatan ekonomi harus selalu dibarengi dengan tanggung jawab sosial.

Pria yang mendirikan WEF pada 1971 ini, memperingatkan bahwa kebijakan populis yang dilakukan para kepala negara dan kepala pemerintahan saja tidak cukup dalam mengatasi permasalahan global.

“Masalah yang kita hadapi saat ini adalah soal ekonomi, teknologi, sosial dan politik yang luar biasa. Sehingga memerlukan solusi berkelanjutan yang sistemik, pendekatan holistik, dan kolaborasi semua pemangku kepentingan global bersatu dalam satu misi memperbaiki keadaan dunia,” tandasnya.

Schwab lantas mencibir pertemuan tahunan Davos belakangan ini, yang kerap hanya menjadi ajang “arisan” para pemimpin bisnis, politik, dan media di dunia. “Pertemuan Davos tidak ubahnya KTT para pemangku kepentingan global,” sindirnya. Dan berharap pertemuan Davos 2017 juga membahas krisis kemanusiaan di Suriah dan agenda perubahan iklim.

Karena itu, ia menyerukan reformasi ekonomi global terutama pentingnya membuat kapitalisme pasar menjadi lebih inklusif. Karena selama ini, ekonomi pasar hanya menghasilkan pemenang dan pecundang tetapi tidak ada sistem ekonomi berkelanjutan. Bagi dia, sistem ekonomi berkelanjutan jika ada solidaritas antara negara-negara maju dan negara-negara berkembang.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4154 seconds (0.1#10.140)