Pemerintah Diminta Hati-hati Ambil Keputusan Kenaikan Harga BBM

Minggu, 15 Januari 2017 - 18:47 WIB
Pemerintah Diminta Hati-hati Ambil Keputusan Kenaikan Harga BBM
Pemerintah Diminta Hati-hati Ambil Keputusan Kenaikan Harga BBM
A A A
JAKARTA - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) menyarankan pemerintah untuk lebih berhati-hati mengambil keputusan mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar subsidi. Di mana saat ini harga minyak dunia ‎mulai menunjukkan kenaikan yang signifikan.

Ketua Hiswana Migas Eri Purnomohadi mengemukakan, saat ini tingkat daya saing Indonesia masih kalah jauh dibanding Thailand dan Malaysia. Daya saing Indonesia hanya berada di urutan ke-41 dibanding negara lainnya di Asia.

"Saya rasa lihat ekonomi kita di Asia urutan 40-an. Asia Tenggara kita kalah sama Thailand dan Malaysia. Kita ke-41 dari segi competitiveness. Kan kita dengar kemarin Bu Sri Mulyani juga agak mumet," ujarnya di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (15/1/2017).

(Baca: Harga Minyak Dunia Naik, Pemerintah Diminta Subsidi Lagi Premium)

Jika tingkat daya saing yang rendah ini diikuti dengan kenaikan harga BBM, sambung Eri, maka dampak yang akan terjadi terhadap ekonomi Indonesia sangat luar biasa. Stabilitas ekonomi di Tanah Air bisa terguncang jika hal tersebut terjadi.

Terguncangnya stabilitas ekonomi di Indonesia, kata Ari, sudah tentu akan memengaruhi tingkat daya saing Indonesia di mata dunia. "Tinggal tergantung komitmen pemerintah dan DPR mau menjaga enggak stabilitas ekonomi kita," tegasnya.

(Baca: Harga Premium dan Solar Bakal Ikut Terkerek Minyak Dunia)

Sekadar informasi, pemerintah telah memutuskan tidak menaikkan harga premium dan solar untuk periode Januari-Maret 2017 demi menjaga kestabilan ekonomi. Harga premium di wilayah Jamali (Jawa-Madura-Bali) saat ini dibanderol Rp6.550 per liter dan harga Solar Rp5.150 per liter.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5812 seconds (0.1#10.140)