Gratis!!! (Bagian 2)

Minggu, 12 Agustus 2012 - 15:13 WIB
Gratis!!! (Bagian 2)
Gratis!!! (Bagian 2)
A A A
MINGGU saya berikan berbagai contoh mengenai headline dan penawaran “gratis” untuk membantu meningkatkan pemasaran. Memang, tidak selamanya yang “gratis” akan bisa mengundang banyak orang untuk datang atau memberikan reaksi dari penawaran tersebut.

Sebagai contoh; jika Anda berjalan–jalan ke mal, biasanya akan ditemukan berbagai penawaran yang menarik, termasuk di antaranya penawaran coba “gratis”. Pernah terjadi (mungkin malah sudah cukup sering terjadi) di sebuah mal ternama di Jakarta, di mana ada pameran dari produk kursi pijat merek ternama, dengan kualitas bagus. Pameran mini tersebut dimeriahkan oleh para sales promotion girl (SPG) yang terlihat lincah serta berpenampilan menarik. Dengan berbagai upaya, para SPG mencoba menawarkan“ pijat gratis”di kursi pijat yang mewah.

Akan tetapi, setelah belasan menit lamanya mereka memberikan informasi dan membujuk para pengunjung mal yang berlalu lalang, ternyata tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Padahal,jika dilihat produknya bagus, SPGnya juga berpenampilan menarik dan ramah. Selain itu, banyak orang yang lewat. Namun setelah sekian jam, mengapa hanya sangat sedikit orang yang mau untuk mencobanya?

Tentunya hal ini tidak hanya dialami oleh produk kursi pijat mewah tersebut, ada banyak toko ataupun counter di pusat-pusat perbelanjaan yang menuliskan : “gratis” ini, atau “gratis” itu; namun tetap saja hanya sedikit orang/calon konsumen yang mau mencobanya. Pertanyaannya,” mengapa hal itu bisa terjadi? Dan bagaimana solusinya?” Kata “gratis” memang sebenarnya bisa menarik seseorang untuk mencoba atau setidaknya mau mendatangi dan kemudian menanyakan lebih lanjut (membuat ketertarikan calon konsumen).

Namun jika seorang pebisnis hanya “latah”, ikut-ikutan yang lain dengan memasang atribut “gratis”, tapi tidak ada konsep yang jelas; maka daya tarik “gratis” itu akan pudar. Jangankan membantu meningkatkan pemasaran, untuk mendatangkan orang/calonkonsumenpuntidak akan bisa optimal. Ada beberapa hal penting agar penawaran “gratis” tersebut memiliki kekuatannya yang sebenarnya,di antaranya:

1. Catching people’s attention.


Jangan sampai Anda membuat penawaran “gratis” yang setengahsetengah. Harus lakukan test dan ukur yang lebih akurat,apakah penawaran “gratis” Anda benar- benar bisa menarik minat calon konsumen atau tidak.Hal ini antara lain juga berkaitan dengan masalah desain, cara penulisan ataupun formatnya. Buatlah tulisan/format penawaran “gratis” dengan komposisi yang ideal. Jangan terlalu kecil dan sulit dibaca dan dimengerti. Sesuaikan juga dengan karakter target market Anda, baik gaya b a h a s a n y a ataupun dari segi layoutnya. Sehingga hanya dengan sekian detik, seseorang bisa mulai tertarik dan mengerti apa yang Anda maksudkan.

2. Free & Quality.


Mungkin saja masih ada orang yang akan bertanya, “Apakah ini diberikan gratis karena kualitas yang tidak bagus?”. Jadi meskipun gratis, jangan pernah korbankan kualitasnya. Karena jika gratis namun kualitasnya tidak bagus,maka justru akan bisa menjadi bumerang bagi Anda. Bukannya semakin banyak orang tertarik, namun semakin banyak orang meragukan kualitas produk atau jasa Anda yang lainnya juga.

3. Free & Trust.Most customer buy something that they have a personal connection with a trusted relative…or that is recommended by trusted people.

Buatlah strategi penawaran “gratis” Anda bisa mendatangkan lebih banyak calon konsumen/pelanggan dan sekaligus mampu meningkatkan kepercayaan mereka akan produk atau jasa Anda. Penawaran “gratis” sebenarnya merupakan saat penting bagi Anda untuk mulai mengukur kepercayaan dari pelanggan Anda. Kalau “gratis” saja mereka sudah tidak percaya atau tidak suka dengan produk Anda, apalagi kalau mereka harus membayar?

Optimalkan strategi gratis Anda agar produk atau jasa secara keseluruhan bisa lebih dikenal, dan orang lain mau dengan senang hati merekomendasikan produk / jasa Anda (termasuk produk/jasa Anda yang tidak gratis lainnya).

TUNG DESEM WARINGIN
Pelatih Sukses No. 1 Indonesia
&
STEPHANUS P HARDJANTO
(TDW Senior Coach Partner)
(and)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.6094 seconds (0.1#10.140)