RAPBN 2013, 'lebih besar pasak daripada tiang'

Selasa, 16 Oktober 2012 - 17:47 WIB
RAPBN 2013, lebih besar pasak daripada tiang
RAPBN 2013, 'lebih besar pasak daripada tiang'
A A A
Sindonews.com - Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2013 dinilai masih didominasi oleh kepentingan dan masih tersandera oleh beban subsidi dan utang.

Direktur Indef Eny Sri Hartati mengatakan, RAPBN 2013 terus mengalami peningkatan mencapai Rp1.657,9 triliun. Namun, banyak kalangan tetap pesimistis terhadap peningkatan fungsi stimulus fiskal yang dapat diperhatikan pemerintah ke depan.

"Mengenai enfisiensi APBN kita, bagaimana pemerintah bisa melalui pengalokasian APBN agar mampu mendorong sektor-sektor. Kalau kita lihat alokasi anggaran, seperempatnya buat bayar bunga utang, seperempatnya buat subsidi, jadi untuk menstimulus fiskal 12 persen. Apalagi kalau kita lihat belanja kita terlaku boros," kata Eny, dalam Diskusi RAPBN 2013 Warisan Buruk untuk Pemerintah yang Akan Datang, di Gedung Energi, Jakarta, Selasa (16/10/2012).

Eni menambahkan, dalam RAPBN 2013, pemerintah menerapkan pendapatan dan pengeluaran Indonesia yang tidak seimbang. Eni mengatakan, saat ini keuangan rumah tangga bangsa sedang lebih besar pasak dari pada tiang.

"Pendapatan naik 10,92 persen. Sementara peningkatan belanja 14,55 persen ini sama seperti rumah tangga," tambah Eni.

Ironisnya kebijakan defisit anggaran tidak diperuntukkan meningkatkan peran stimulus fiskal yaitu habis untuk membiayai birokrasi di mana rata-rata belanja pemerintah pusat tumbuh 15 persen. Namun belaja pegawai justru tumbuh sebesar 19 persen.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7754 seconds (0.1#10.140)