Bank Saudara akan tambah 25 cabang

Sindonews.com - Bank Saudara berencana menambah 25 kantor cabang, kantor pembantu, dan kantor kas di seluruh Indonesia pada 2013 mendatang. Rencana tersebut sejalan dengan target pertumbuhan Bank Saudara selama beberapa periode kedepan.

Network & Operating Direktor Bank Saudara Hardono Budi Prasetyo mengatakan, tahun depan Bank Suudara akan berencana membangun 25 outlet di seluruh Indonesia. Meliputi wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Sulawesi, dan lainnya. Apabila rencana tersebut terealisasi, maka Bank Saudara akan memiliki 135 outlet di seluruh Indonesia.

“Untuk membangun 25 outlet itu, kami telah menyiapkan belanja modal sebesar 30 miliar lebih,” jelas Hardono Budi Prasetyo di sela-sela IBM CEO Study 2012 di Hotel Hilton, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, Kamis (13/12/2012).

Pembukaan outlet baru itu bisa menggunakan skema sewa tempat atau beli. Diakui dia, ekspansi kantor cabang Bank Saudara di seluruh Indonesia, sejalan dengan upaya bank yang lahir di Bandung ini, menyasar semua segmen di seluruh Indonesia. Potensi market perbankan dinilai masih cukup besar. Mulai dari penghimpunan dana (DPK) dan menyalurkan pembiayaan.

“Ekspansi Bank Saudara telah dipersiapkan sejak tahun 2010 lalu. Setiap tahunnya, kami menambah kantor cabang untuk mengejar penyebaran Bank Saudara di seluruh Indonesia,” beber dia.

Tahun 2012 ini, Bank Saudara telah membuka belasan cabang. Saat ini, jumlah kantor cabang Bank Saudara mencapai 108 unit. Sampai akhir tahun, bisa mencapai 110 unit.

“Dua outlet lagi akan kami bangun di penghujung tahun ini. Satu unit akan dibuka di Palembang dan satu unit lainnya di Sukabumi, Jawa Barat,” kata dia.

Saat ini, rencana pembukaan dua outlet Bank Saudara sedang dalam proses izin Bank Indonesia. Apabila dua cabang tersebut jadi dibuka, maka pembukaan kantor cabang Bank Saudara sesuai target yang diharapkan.

Lebih lanjut Hardono Budi Prasetyo menjelaskan, selama periode Januari-November 2012, Bank Saudara telah mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp5,3 triliun. Tumbuh cukup signifikan dari tahun lalu. Dari jumlah tersebut, dana mahal atau deposito menempati posisi tertinggi yaitu mencapai Rp4,6 triliun.

“Sedangkan lainnya dari giro dan tabungan. Di mana, dana giro mencapai Rp322 miliar dan dana tabungan sebesar Rp465 miliar lebih,” kata dia. Terdiri atas tabungan dalam bentuk uang rupiah, dolar, dan euro.

Jumlah nasabah deposito, lanjut dia, mencapai 8.290 nasabah lebih. Sementara nasabah giro mencapao 1400 nasabah dan tabungan sebanyak 280 ribu nasabah.