Dari usaha rumahan ke minimarket khusus oleh-oleh

Minggu, 14 April 2013 - 12:19 WIB
Dari usaha rumahan ke minimarket khusus oleh-oleh
Dari usaha rumahan ke minimarket khusus oleh-oleh
A A A
BERMULA dari usaha kek pisang di Batam, Selvi Nurlia berhasil melebarkan sayap bisnisnya ke luar kota. Dengan omzet Rp10 miliar per tahun, impian membuka cabang di 40 kota pada 2015 pun rasanya tidak terlalu muluk.

Bisnis oleh-oleh sepertinya sudah menjadi takdir Selvi Nurlia. Merintis usaha jajanan oleh-oleh sejak enam tahun silam, wanita yang baru memasuki usia awal 30-an ini mantap menyeriusi bisnis oleh-oleh bersama sang suami, Denni Delyandri.

“Target kami punya 40 cabang di kota-kota yang punya potensi pasar untuk oleh-oleh. Modelnya seperti minimarket, tapi di bidang oleh-oleh saja,” ujarnya di Jakarta belum lama ini.

Kek Pisang Villa yang kini masyhur sebagai oleh-oleh khas Batam merupakan produk oleh-oleh perdana yang terlahir pada 20 Februari 2007 dari tangan dingin wanita berjilbab ini. Bermula dari industri rumahan yang sangat sederhana, duet kompak Selvi-Denni berhasil mengembangkannya menjadi perusahaan ritel pertama yang menggarap pasar oleh-oleh khas Batam.

Tak heran, setelah tiga tahun, mereka berhasil meraup omzet hingga Rp10 miliar per tahun. “Dari enam outlet pada 2007, kini sudah menjadi 13 outlet,” katanya.

Alumnus Universitas Hasanuddin itu pun lantas menceritakan awal mula ia terjun ke dunia wirausaha yang menghantarkannya menjadi pebisnis sukses seperti saat ini. Menyandang gelar sarjana teknik elektro, Selvi sebetulnya pernah berkarier di sebuah perusahaan asing di Bintan, Kepulauan Riau.

Setahun menjadi karyawan, ia menikah dan memutuskan keluar menjadi ibu rumah tangga. Namun, ia tak mau berdiam diri saja dan memilih berjualan di rumah. “Jadi usaha ini bermula dari saya, seorang ibu rumah tangga di pinggiran kota Batam, yang berharap punya penghasilan sendiri,” kenang ibu tiga anak itu.

Sebagai wirausaha pemula dengan jenis usaha yang hampir sama dengan kebanyakan orang, Selvi mengaku sempat mengalami penurunan omzet usaha cukup drastis. Semangatnya kembali muncul manakala seorang pelanggan menyatakan keinginannya membawa pulang kue buatan Selvi sebagai oleh-oleh.

Kerja keras Selvi lantas menghantarkannya meraih penghargaan Wirausaha Muda Mandiri pada 2008 dan pemenang Ernst & Young Entrepreneurial Winning Woman (EWW) 2010. Sukses di Batam, pada 2010 pasangan suami-istri ini mulai melakukan ekspansi usaha keluar Batam di bawah bendera PT Indonesia Villajaya.

Pada 2010 gerai pertama dibuka di Pekanbaru dengan nama Viz Cake dengan produk andalan cake durian. Berlanjut pada 2012 dengan pembukaan gerai di tiga kota sekaligus yaitu Padang (Roti Randang Ninur), Balikpapan (Gulung Jenebora), dan Banjarmasin (Wadai Banjar). Kini usaha itu telah memiliki 300 karyawan.

Ketika ditanya kunci sukses menjalankan usahanya, Selvi menyebut salah satu resepnya adalah fokus. Menurutnya, sebuah usaha yang baru dirintis harus ditekuni dulu setidaknya sampai lima tahun. Resep lainnya adalah kemauan belajar, berpikir di luar kotak, dan berani keluar dari zona nyamannya. Tak kalah penting adalah rajin membangun jejaring melalui pertemanan atau komunitas.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4911 seconds (0.1#10.140)