Berkah musim haji, perajin tasbih kebanjiran pesanan

Senin, 14 Oktober 2013 - 12:29 WIB
Berkah musim haji, perajin tasbih kebanjiran pesanan
Berkah musim haji, perajin tasbih kebanjiran pesanan
A A A
Sindonews.com - Berkah datangnya musim haji juga dirasakan para perajin tasbih di desa Plumbon Gambang kecamatan Gudo, kabupaten Jombang, Jawa Timur. Selama ini, desa Plumbon Gambang dikenal sebagai sentra kerajinan tasbih dan manik-manik dari bahan limbah kaca karena mayoritas warganya di daerah ini berprofesi sebagai perajin tasbih dan manik-manik.

Nur Wakhid (47), salah satunya. Dengan dibantu 10 orang karyawannya, Nur Wakhid biasanya hanya memproduksi sekitar 10 sampai 12 ribu tasbih perbulan. Namun setiap musim haji seperti sekarang, pesanan tasbihnya meningkat 20 persen atau mencapai 15 ribu tasbih sebulan.

Peningkatan pesanan datang dari para jamaah calon haji sejak mereka akan berangkat beberapa waktu lalu. Kebanyakan para jamaah calon haji itu memilih membeli tasbih dari daerah sendiri karena selain lebih murah juga agar tidak repot dibandingkan dengan membelinya di Makkah.

"Tasbih-tasbih tersebut dipakai para jamaah calon haji untuk souvenir bagi tamu-tamu mereka setelah pulang dari ibadah haji nanti," jelas Nur Wakhid, Senin (14/20/2013).

Membuat tasbih dari bahan limbah kaca tergolong unik karena semua prosesnya dilakukan secara manual, mulai dari penyiapan bahan baku limbah hingga peleburannya yang menggunakan bara api.

Karena prosesnya yang lebih memakan tenaga inilah yang menyebabkan harga tasbih berbahan limbah kaca lebih mahal harganya dibandingkan tasbih produksi pabrikan.

Oleh Nur Wakhid, tasbih-tasbih ini dipasarkan ke berbagai daerah di pulau Jawa dengan harga bervariasi mulai dari yang termurah seharga Rp5.000 sampai yang termahal Rp75 ribu. Sedangkan tasbih buatan pabrik biasanya hanya dijual dengan harga Rp3.000 sampai Rp10 ribu per tasbih.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7162 seconds (0.1#10.140)