Laba JAL dalam sembilan bulan turun 12%

Sindonews.com - Japan Airlines (JAL) melaporkan laba bersih dalam sembilan bulan turun 12,2 persen menjadi USD1,2 miliar karena biaya operasi yang lebih tinggi. Meski demikian, maskapai itu meningkatkan perkiraan laba setahun penuh.

Seperti dilansir dari AFP, Jumat (31/1/2014), laba bersih untuk periode April-Desember 2013 datang di angka 123,5 miliar yen dengan penjualan 989,9 miliar, naik 5,1 persen dari tahun sebelumnya.

Maskapai tersebut mengatakan, pihaknya memperkirakan mendapatkan 148 miliar yen pada tahun fiskal hingga Maret 2014, naik dari perkiraan sebelumnya 128 miliar yen.

Perusahaan mengatakan bottom line terjadi akibat lonjakan beban usaha. Itu tidak rumit, tetapi penurunan tajam yen sejak akhir 2012, yang memberikan dorongan untuk eksportir Jepang, telah merugikan sektor penerbangan terkait biaya bahan bakar.

JAL dan saingan domestiknya All Nippon Airways (ANA), telah terpukul oleh grounding pesawat Boeing generasi terbaru (Boeing 787 Deamliner) di perjalanan seluruh dunia akibat masalah pada baterai. Di mana kedua perusahaan adalah pelanggan terbesar Boeing.

Hubungan buruk Jepang dengan negara tetangga juga menekan layanan penerbangan ke Korea Selatan dan China. Seperti diketahui, Tokyo terlibat dalam pertengkaran teritorial dengan kedua negara tersebut.

JAL mencatat bahwa kenaikan ekonomi Jepang karena blitz pertumbuhan pemerintah membantu meningkatkan permintaan menjelang kenaikan pajak penjualan yang dijadwalkan April 2014.