Laba bersih Multipolar melesat 890% pada 2013

Rabu, 26 Februari 2014 - 12:35 WIB
Laba bersih Multipolar melesat 890% pada 2013
Laba bersih Multipolar melesat 890% pada 2013
A A A
Sindonews.com - PT Multipolar Tbk (MLPL) mencatat laba bersih 2013 sebesar Rp1,65 triliun. Angka ini melesat 890 persen dibanding 2012 senilai Rp166,58 miliar.

Dalam laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/2/2014) terungkap bahwa naiknya laba bersih secara signifikan tersebut berasal dari pendapatan lainnya sebesar Rp1,88 triliun atau melonjak 226,9 persen dibanding 2012 senilai Rp575,1 miliar.

Pada Maret tahun lalu, perseroan menjual sekitar 4,4 persen saham Multipolar di PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) sebesar Rp1,24 triliun.

Sementara itu, penjualan perseroan selama 12 bulan tercatat meningkat 16 persen menjadi Rp14,67 triliun dari Rp12,64 triliun. Namun, meningkatnya penjualan bersih itu seiring naiknya beban pokok penjualan barang dan jasa menjadi Rp12,02 triliun dari Rp10,39 triliun.

Akibatnya, laba bruto tercatat sebesar Rp2,65 triliun, bertambah dibanding tahun 2012 senilai Rp2,25 triliun. Adapun beban usaha juga mengalami kenaikan menjadi Rp2,57 triliun dari Rp2,34 triliun, namun beban lainnya berhasil ditekan menjadi Rp198,9 miliar dari Rp228 miliar.

Dengan demikian, laba usaha perseroan pada akhir tahun lalu tercatat meningkat menjadi Rp1,77 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp253,33 miliar. Sedangkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik tajam menjadi Rp1,42 triliun dari Rp28,64 miliar.

Laba per saham dasar perseroan melesat menjadi Rp148 dari Rp4 per saham. Sementara saham perseroan siang ini berada di level Rp443 per saham. Posisi ini naik 12 poin dibanding penutupan sore kemarin di level Rp431 per saham.

Adapun, aset perseroan meningkat menjadi Rp20,26 triliun dibanding tahun 2012 senilai Rp14,09 triliun. Sedangkan kas dan setara kas akhir tahun melonjak menjadi Rp4,3 triliun dari posisi akhir 2012 senilai Rp2,88 triliun.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4856 seconds (0.1#10.140)