Revitalisasi pasar di Semarang butuh peran pedagang

Senin, 24 Maret 2014 - 17:33 WIB
Revitalisasi pasar di Semarang butuh peran pedagang
Revitalisasi pasar di Semarang butuh peran pedagang
A A A
Sindonews.com - Keberadaan pasar-pasar tradisional di Kota Semarang digagas mampu menjadi tujuan wisata, layaknya pasar-pasar tradisional di beberapa negara Asia Tenggara.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Trijoto Sardjoko, saat primetopic yang digelar Sindo Radio dengan tema Revitalisasi Pasar Tradisional di hotel Horison, Senin (24/3/2014).

"Kita ingin pasar-pasar tradisional di Kota Semarang bisa seperti pasar-pasar di Singapura, yang bisa menjadi tujuan wisatawanan, untuk berbelanja," katanya.

Dia mengakui, tidak mudah untuk melakukan revitalisasi pasar tradisional, karena kondisi pasar tradisonal di Kota Semarang saat ini belum ideal sebagai rujukan wisatawan untuk berbelanja.

Namun, kata dia, Pemkot Semarang sudah memiliki program revitalisasi pasar tersebut baik secara fisik maupun non fisik. Sejumlah pasar tradisional pun sudah direnovasi dan dibangun ulang. "Kami berkomitmen untuk melakukan revitalisasi, salah satunya adalah dengan merenovasi pasar-pasar tradisional," ujarnya.

Beberapa pasar yang sudah direnovasi, diantaranya Pasar Sampangan, Pasar Jati Banyumanik, Pasar Bulu yang saat ini sudah memasuki tahap akhir pembangunan, dan beberapa pasar lain.

"Tujuan revitalisasi ini memang awalnya untuk memberikan kenyamanan kepada warga kota Semarang yang berbelanja, tetapi diharapkan juga bisa menarik minat wisatawan," imbuhnya.

Untuk pasar-pasar yang sudah direnovasi dan diperbaiki, pemerintah juga memperhatikan masalah zoning dan komposting. Hal ini dilakukan supaya penataan pasar lebih rapi dan bisa memberikan kenyamanan kepada masyarkat yang berbelanja.

"Untuk komposting kita kerja sama dengan pihak lain, seperti pasar Sampangan kita kerja sama dengan Universitas Negeri Semarang, untuk melakukan komposting," katanya.

Khusus untuk pasar Bulu, karena lokasinya berdekatan dengan kawasan wisata lawang Sewu dan berada di tengah Kota akan dilengkapi dengan pusat kuliner. Harapannya, dengan adanya pusat kuliner wisatawan baik lokal maupun asing yang berkunjung ke lawang sewu bisa tertarik untuk berbelanja di pasar Bulu.

Trijoto menyatakan, untuk bisa mencapai tujuan dari revitalisasi pasar, perlu mendapatkan dukungan dari para pedagang. Diharapkan para pedagang juga berpartisipasi terhadap pengelolaan pasar, sehingga pasar terlihat lebih bagus.

Karena, lanjut dia, dengan partisipasi para pedagang dalam mendukung revitalisasi pasar akan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pasar. "PAD Kota Semarang khusus pasar mencapai Rp16,5 miliar per tahun, diharapkan pada tahun ini jumlah tersebut bisa terealisasi," ucapnya.

Ekonom dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Eko Suseno melihat, upaya pemerintah untuk melakukan revitalisasi pasar tradisonal memang perlu dilakukan. Ini supaya pasar tradisonal tidak mati tergerus pesatnya perkembangan pasar-pasar modern.

Hanya saja, kata dia sebelum pemerintah melakukan revitalisasi, pemerintah harus memiliki program yang jelas. Salah satunya adalah dengan membuat suasana pasar menjadi nyaman.

"Pemerintah jangan hanya membangun tetapi pasar harus ada zoning supaya pasar menjadi lebih nyaman. Jangan sampai, sudah dipromosikan besar-besaran, tetapi kenyataannya pasarnya masih kumuh, tidak nyaman, dan akhirnya membuat masyarkat kecewa," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3017 seconds (0.1#10.140)