Industri Kelapa Sawit RI Percepat Atasi Krisis Energi

Selasa, 17 Juni 2014 - 17:04 WIB
Industri Kelapa Sawit RI Percepat Atasi Krisis Energi
Industri Kelapa Sawit RI Percepat Atasi Krisis Energi
A A A
NUSA DUA - Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) kembali menyelenggarakan seminar Internasional Oil Palm Conference (IOPC) yang kelima di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada 17-18 Juni 2014.

Sebelumnya, PPKSI sukses menyelenggarakan empat kali seminar tahunan IOPC pada 1998, 2002, 2006 dan 2010.

Menteri Riset dan Teknologi RI Gusti Muhammad Hatta mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan konferensi internasional ini.

"Acara ini baik sekali untuk saling menginformasikan pencapaian-pencapaian hasil riset terbaru. Kami mengharapkan agar para pelaku baik di bidang kelapa sawit, kakao dan lain sebagainya agar menguasai iptek dari hulu ke hilir. Sehingga tidak menjual barang mentah ke luar," paparnya, Selasa (17/6/2014).

Direktur PPKS, Witjaksana Darmosarkoro mengatakan, saat ini industri kelapa sawit memasuki babak atau fase baru. Permasalahannya tidak hanya berkutat seputar produktivitas di industri hulu dan hilirisasi industri kelapa sawit tetapi sudah memengaruhi aspek lain.

Di sisi lain, Indonesia sedang dilanda krisis energi yang sudah menyentuh masyarakat. Untuk mengatasi energi ini, kelapa sawit mempunyai potensi energi yang luar biasa. Baik limbah padat atau biomassa dan cair.

"Berbagai konsep dan teknologi terkini harus mulai gencar diperkenalkan dalam rangkat percepatan pemanfaatan energi terbarukan dari kelapa sawit. Misalnya bahan bakar nabati (biodiesel), biogas (methane capture) dan energi berbasis kelapa sawit," terangnya.

Witjaksana mengatakan, tujuan percepatan mengatasi krisis energi melalui industri kelapa sawit tidak akan berhasil apabila tidak didukung oleh semua stakeholder kelapa sawit.

"Karena itu, seminar internasional ini didukung pemerintah dalam hal ini Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan lain-lain. Termasuk sektor swasta. Sehingga, konsep ketahanan pangan dan krisis energi akan terjaga dan tertangani dengan baik," imbuhnya.

Ketua Pelaksana IOPC, Agus Susanto mengatakan, agenda utama IOPC 2014 adalah konferensi internasional perkelapasawitan yang menhadirkan pakar dari daerah baru pengembangan kelapa sawit yaitu Afrika, Amerika Latin maupun China.

Meskipun demikian tetap diundang para pakar kelapa sawit dari Malaysia, Prancis, Inggris dan tentunya Indonesia.

"Temuan terbaru dan terkini akan dibahas pada sidang umum, sidang paralel dan talkshow. Pada sidang pararel akan dibagi menjadi agronomi dan bioteknologi, produk kelapa sawit, enjineering dan lingkungan serta aspek sosial ekonomi," jelasnya.

Selain itu, peran pemerintah sebagai pemangku kebijakan juga akan disampaikan pada sidang umum maupun talkshow sebagai acara inti. Selain acara konferensi juga diselenggarakan pameran industri perkelapasawitan dan industri pendukung yang terbuka untuk umum.

Peserta pameran sekitar 100 perusahaan dalam negeri maupun luar negeri. Sedangkan peserta konferensi dan pameran ini diperkirakan 700 orang dari 21 negara. Dalam rangkaian IOPC 2014 juga dilakukan lomba dan pameran foto kelapa sawit.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7993 seconds (0.1#10.140)