Pemerintah Diminta Jamin Ketepatan BBM dan Elpiji

Jum'at, 27 Juni 2014 - 18:31 WIB
Pemerintah Diminta Jamin Ketepatan BBM dan Elpiji
Pemerintah Diminta Jamin Ketepatan BBM dan Elpiji
A A A
JAKARTA - Anggota DPR RI Komisi VII meminta Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Pertamina (Persero) untuk memberikan jaminan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji sepanjang bulan Ramadan.

Anggota DPR RI Komisi VII Rofi Munawar meminta Kementerian ESDM maupun Pertamina serius dalam mempersiapkan kebutuhan selama Ramadhan tahun ini. Mengingat potensi kenaikan konsumsi bisa terjadi karena meningkatnya konsumsi energi masyarakat.

"Pertamina harus menjamin ketersedian BBM dan elpiji secara nasional selama Ramadan aman dan tidak mengalami lonjakan kenaikan harga," kata Rofi dalam rilisnya, Jumat (27/6/2014).

Rofi menambahkan, konsumsi masyarakat diprediksi akan mengalami peningkatan sepanjang bulan Ramadan, hal ini terjadi karena adanya pola konsumsi yang berubah dibandingkan hari-hari biasanya. Tentu situasi tersebut berpengaruh kepada konsumsi BBM maupun elpiji, karena diiringi dengan peningkatan volume perpindahan barang dan jasa.

Selama ini memang Pertamina telah terlihat melakukan beragam langkah antisipasi, namun seperti tahun-tahun sebelumnya ketersediaan seringkali tidak diimbangi monitoring yang maksimal terhadap dua komoditas energi tersebut.

"Apresiasi atas beberapa persiapan Pertamina di sebagian wilayah, tinggal seterusnya yang harus diperhatikan adalah ketepatan monitoring distribusi dan harga agar tidak terjadi lonjakan," tutur Rofi.

Belum lama ini, pemerintah baru saja menyelesaikan rapat koordinasi (rakor) yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung, mengenai kesiapan seluruh sektor dalam menyambut bulan Ramadan dan Idul fitri pada 2014.

Adapun dalam rakor tersebut di ikuti oleh PT Pertamina, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kementerian Koprasi dan UKM, Kementerian PU, Kementerian Pertanian, PT Jasa Marga, Perum Bulog membahas mengenai transportasi arus mudik.

"Dalam rangka mengimplementasikan rakor ekonomi tersebut sebaiknya koordinasi secara intensif dilakukan Pertamina dengan Kementerian ESDM secara serius, diantaranya dengan melakukan inventarisasi masalah berdasarkan catatan tahun-tahun sebelumnya baik dari faktor teknis maupun non teknis," tukas Rofi.

Rofi memprediksi sepanjang bulan Ramdan jika merujuk pada tahun-tahun sebelumnya, terjadi trend kenaikan kebutuhan energi dasar masyarakat untuk BBM, elpiji, maupun Avtur sekitar 3%–6 % dari rata-rata harian.

Sebagai informasi, Pertamina Region V untuk antisipasi peningkatan konsumsi BBM dan elipiji menghadapi ramadan dan lebaran di wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara. Pertamina menambah stok dari konsumsi normal.

Penambahan stok BBM bersubsidi 15% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 515.200 kiloliter (KL) dari konsumsi normal 448.000 KL/bulan, selain itu melakukan penambahan penyaluran elpiji ukuran 3 kg sampai dengan 12% atau 102.594 metrik ton (MT) dibandingkan konsumsi normal sebesar 91.600 MT/bulan.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5794 seconds (0.1#10.140)