IHSG Berpeluang Menguat Jika Didukung Aksi Beli

Senin, 30 Juni 2014 - 08:35 WIB
IHSG Berpeluang Menguat Jika Didukung Aksi Beli
IHSG Berpeluang Menguat Jika Didukung Aksi Beli
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini diprediksi memiliki peluang untuk melaju di zona hijau jika investor memanfaatkan sentimen positif menguatnya bursa Amerika Serikat (AS) pada penutupan pekan lalu untuk melakukan pembelian bertahap.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, pola homing pigeon kembali mendekati lower bollinger band (LBB). MACD masih bergerak turun dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R masih melanjutkan penurunan.

“Diharapkan penguatan pada bursa saham AS dapat memberikan sentimen positif pada IHSG dan dapat memanfaatkan pelemahan yang ada untuk kembali melakukan aksi beli bertahap,“ kata dia dalam risetnya, Senin (30/6/2014).

Dia memperkirakan, IHSG hari ini akan berada pada rentang support 4.820-4.832 dan resisten pada rentang 4.865-4.880. Sementara IHSG pada akhir pekan lalu sempat berada di bawah kisaran target support 4.840-4.862, namun akhirnya dapat kembali ke dalam kisaran tersebut.

Menurut Reza, masih adanya hasrat untuk jualan membuat IHSG sulit untuk bangkit. Laju IHSG menutup akhir pekan kemarin di zona merah setelah mengalami kenaikan sehari sebelumnya. Tampaknya pelaku pasar masih mengkhawatirkan pelemahan rupiah terhadap USD yang terlihat tiada penahannya meskipun laju USD di pasar valuta asing (valas) menunjukkan pelemahannya.

Di sisi lain, meski sejumlah harga obligasi, mulai dari tenor pendek hingga panjang yang telah mengalami kenaikan dan adanya peningkatan pada harga saham PT Chitose International Tbk (CINT) pasca IPO, namun tidak berimbas pada laju IHSG. Bahkan penguatan indeks HSI pun juga tidak berimbas positif pada IHSG.

Tampaknya pelemahan pada bursa saham AS dan Eropa jelang akhir pekan karena kekhawatiran The Fed akan segera menaikkan suku bunganya dan anjloknya rupiah yang membuat IHSG sulit bertahan di zona positif.

Masih adanya respon negatif terhadap pernyataan salah satu pejabat The Fed St Louis J. Bullard yang menyarankan untuk segera menaikkan suku bunga The Fed membuat hampir mayoritas laju bursa saham Asia mengalami pelemahan. Kondisi negatif ini menggantikan sentimen dari Timur Tengah yang dikabarkan peningkatan tensi geopolitik tidak terlalu mengganggu pasokan minyak mentah.

Di sisi lain, kebijakan PboC yang meliberalkan suku bunga valas tidak cukup mampu memberikan imbas positif. Begitupun dengan sentimen kenaikan current account dan retail sales Korea Selatan yang tertutupi oleh sentimen negatif dari negerinya sendiri berupa penurunan industrial dan manufacturing production. Bahkan naiknya inflasi di Jepang juga tertutupi oleh penurunan household spending-nya.

Sepanjang perdagangan akhir pekan lalu, IHSG menyentuh level tertinggi 4.871,08 di awal sesi 1 dan menyentuh level terendah 4.835,04 jelang preclosing dan berakhir di level 4.845,13. Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8247 seconds (0.1#10.140)