Surabaya Sediakan Rp5 Miliar untuk Stabilkan Pasar

Jum'at, 04 Juli 2014 - 21:49 WIB
Surabaya Sediakan Rp5 Miliar untuk Stabilkan Pasar
Surabaya Sediakan Rp5 Miliar untuk Stabilkan Pasar
A A A
SURABAYA - Memasuki masa Ramadan dan Hari Raya Idhul Fitri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur (Jatim) membuat terobosan baru. Mereka mengeluarkan sistem bantuan distrtibusi Operasi Pasar (OP).

Sistem bantuan ini tertuang dalam surat Disperindag No 510/2643/118-06/2014 tanggal 26 Juni 2014. Surat ini tentang pelaksanaan Operasi Pasar (OP) bantuan distribusi ongkos angkut menjelang Ramadan hingga Idul Fitri. Kebijakan ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat.

“Kami ingin masyarakat tidak resah,” kata Kepala Disperindag Jatim, Budi Setiawan di Surabaya, Jumat (4/7/2014).

Budi mengatakan, dalam surat tersebut tertera harga beras Bulog Rp7.750 dengan mendapat bantuan ongkos angkut Rp250/kg maka harga OP tinggal Rp7.500/kg, harga gula pasir Bulog Rp 9 250/kg mendapat subsidi ongkos angkut Rp750/kg harga OP hanya Rp6.500 kg.

“Program ini sebagai upaya dalam antisipasi lonjakan harga yang disebabkan naiknya permintaan beberapa bahan pokok menjelang Puasa dan Lebaran. OP dimulai 30 Juni hingga 26 Juli 2014 (H-2) Idul Fitri dan dilaksanakan secara serentak diberbagai pasar tradisional kabupaten/kota di Jawa Timur,” ujarnya.

Operasi untuk untuk wilayah Surabaya akan digelar dipasar tradisional seperti Pasar Wonokromo, Pasar Tambakrejo, Pasar Soponyono Baru Rungkut dan Pasar Pucang, sementara di setiap kabupaten/kota hanya disiapkan satu sampai dua titik di setiap pasar tradisional.

Lebih lanjut Budi mengungkapkan, agar tidak terjadi aksi borong barang di kalangan masyarakat, Disperindag akan membentuk tim khusus atau panitia untuk mencegah aksi borong bahan pokok.

“Panitia membatasi setiap pembeli bahan pokok OP cuma 2-5 kg untuk beras, gula pasir dan tepung terigu masing-masing dua kilogram dan minyak goreng dua botol kemasan 900 ml atau kemasan botol 1 liter,” ungkap dia.

Nantinya, setiap hari panitia akan menyediakan beras, gula pasir dan tepung terigu masing-masing 750 kg dan minyak goreng 750 botol kemasan 900 ml-1 liter di setiap titik pasar tiap hari. Untuk OP Pemprov Jatim telah menyiapkan dana Rp5 miliar untuk subsidi distribusi ongkos angkut dari produsen ke konsumen.

Dengan dipersiapkan ongkos angkut distribusi dan pelaksanakaan operasi pasar empat bahan pokok diharapkan masyarakat bisa mendapatkan harga sama dengan harga pabrikan yang berdampak pada stabil harga. Kemudian pada akhirnya bisa menekan dan terkendalinya laju inflasi khususnya pada bahan pokok makanan dan minuman.

“Stok bahan pokok di Jawa Timur cukup tersedia maka dihimbau kepada masyarakat jangan membeli bahan pokok berlebihan, belilah bahan pokok sesuai dengan kebutuhan. Karena OP akan berlangsung selama hampir satu bulan,” pungkasnya.

Ayu Bassetyo, salah satu pedagang beras di Pasar Wonokromo mengatakan, hingga saat ini belum ada lonjakan harga beras secara drastis. Pembeli masih membeli beras secara normal, mereka tidak terpancing dengan informasi kenaikan harga beras di kalangan masyarakat. “Harga beras masih standar lah, semoga tidak naik dan membuat masyarakat resah,” ucapnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2504 seconds (0.1#10.140)