Ramadan Makin Konsumtif, Inflasi Tak Bisa Dihindari

Sabtu, 05 Juli 2014 - 16:00 WIB
Ramadan Makin Konsumtif, Inflasi Tak Bisa Dihindari
Ramadan Makin Konsumtif, Inflasi Tak Bisa Dihindari
A A A
DEPOK - Sudah menjadi hal lazim memasuki bulan puasa, harga barang merangkak naik. Kondisi tersebut terjadi merata hampir di semua daerah. Hal itu dibenarkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok Tata Djumantara.

Menurutnya, pada bulan Juli 2014 Kota Depok mengalami inflasi sebesar 0,43%. Ia mengungkapkan, karena adanya kenaikan dari beberapa komoditas di antaranya beras, rokok kretek, filter, bawang merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras.

"Harga pada umumnya naik. Ini seakan menjadi tradisi, saat memasuki bulan puasa gaya hidup masyarakat berubah menjadi konsumtif. Otomatis, dampaknya ketika banyak permintaan dan suplai berkurang maka harga akan naik," ujarnya di Depok, Sabtu (5/7/2014).

Tata menuturkan, data inflasi/deflasi tersebut dari 82 Kota di Indonesia termasuk Depok. Tingkat inflasi Kota Depok di bulan Juni 2014 sebesar 0,43 persen. Ia menambahkan, untuk Inflasi Januari-Juni 2014 yaitu 1,47% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,31.

Sedangkan, inflasi tahun kalender adalah 1,99%. Meski begitu, sejumlah komoditas mengalami deflasi meliputi komoditas tomat sayur, cabai merah, apel, pasir dan udang basah.

Dia menambahkan, dari 82 Kota di Indonesia, 76 Kota mengalami inflasi dan 6 Kota mengalami deflasi. Menurutnya, inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate sebesar 1,29% dan terendah terjadi di Kota Tual sebesar 0,06%. Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Kota Maumere sebesar 0,72% dan terendah di Kota Pematang Siantar 0,09%.

Menurutnya, dengan memasuki bulan puasa bukan berarti permasalahan selesai. Namun, perlu diwaspadai dengan datangnya Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru.

Belum lagi, lanjutnya, masa tahun ajaran baru juga patut dijadikan bahan pertimbangan. Pasalnya, target inflasi nasional sebesar 4,5%. Untuk itu, dia meminta masyarakat tidak panik dalam menghadapi bulan puasa dan lebaran.

"Seharusnya, bulan puasa kan bisa lebih efesien. Untuk itu, kita minta masyarakat tidak usah panik dan tidak melakukan aksi borong belanjaan. Pemkot sendiri, sudah mengantisipasi ketersedian barang. Selain itu, akan melakukan pasar murah," tandasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9215 seconds (0.1#10.140)