SKK Migas: Indonesia Masih Menarik untuk Investor

Kamis, 10 Juli 2014 - 20:44 WIB
SKK Migas: Indonesia Masih Menarik untuk Investor
SKK Migas: Indonesia Masih Menarik untuk Investor
A A A
JAKARTA - Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Gde Pradyana mengatakan, minat investor asing untuk menanamkan modalnya di sektor minyak dan gas bumi (Migas) masih tinggi.

"Cenderung naik bahkan mendekati Rp26 miliar (Rp25,640 miliar) di 2014, 2013 sebesar Rp21,939 miliar, dan 2012 sebesar Rp17,899 miliar. Yang dibagi dalam beberapa kategori, untuk keperluan produksi, operasional administrasi, pengembangan, dan eksplorasi. Baik eksplorasi di wilayah produksi maupun wilayah baru yang msh belum dproduksi," ujar dia di City Plaza Jakarta, Kamis (10/7/2014).

Kendati minat investor meningkat, namun cadangan minyak dan gas bumi yang ada di Indonesia justru sulit ditemukan. Proses pengeboran lebih banyak nihil ketimbang mendapatkan cadangan yang signifikan.

"Lebih banyak kosong ketimbang berhasil. Akibatnya kontraktor yang tidak berhasil banyak juga yang keluar Indonesia," tambah Gde.

Selain itu, iklim investasi di Indonesia juga tidak diikuti dengan kemudahan proses perizinan. Hal ini pun yang menyebabkan investor yang sebelumnya berminat, menjadi berubah pikiran.

"Sangat banyak izin yang dibutuhkan untuk melakukan eksplorasi. Ditambah persoalan pajak (PBB dan PPh) dan itu yang sering dikeluhkan kontraktor dan investor. Karena pada saat tandatangan kontrak, tidak muncul bahwa misalnya blok itu tumpang tindih dengan kegiatan lainnya. Ketika mereka masuk baru ketahuan ternyata wilayahnya overlap," tukas dia.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5192 seconds (0.1#10.140)