Lebaran, BJB Siapkan 10 Kantor Layani Weekend Banking

Senin, 14 Juli 2014 - 14:53 WIB
Lebaran, BJB Siapkan 10 Kantor Layani Weekend Banking
Lebaran, BJB Siapkan 10 Kantor Layani Weekend Banking
A A A
BANDUNG - Guna memenuhi kebutuhan nasabah menjelang Lebaran yang kerap kali meningkat, PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk (BJBR) melayani layanan weekend banking. Layanan ini terutama untuk melayani kebutuhan uang tunai.

"Kami menyiapkan beberapa titik kantor untuk layanan weekend banking. Ada 10 unit kantor yang kami persiapkan," ujar Vice President Corporate Secretary Division Bank BJB Agus Mulyana, akhir pekan lalu.

Di antara ke-10 jaringan kantor yang beroperasi menjelang Lebaran ini, di antaranya Kantor Cabang Buah Batu, Kantor Cabang Serang, Kantor Cabang Pembantu (KCP) Martadinata, KCP Gunungsari Cirebon, KCP Surya Kencana Bogor, KCP HZ. Mustofa Tasikmalaya, KCP Gedung Sate, Kantor Kas BIP, Kantor Kas Ciwalk, dan Kantor Kas Parisj Van Java (PVJ) Mall.

Pengoperasian ke-10 kantor tersebut, beroperasi khusus pada 26-27 Juli 2014 (H-2 dan H-1 Lebaran). "Tujuannya untuk memberi, menjaga, dan meningkatkan pelayanan sekaligus memenuhi kebutuhan para nasabah. Apalagi momen seperti Lebaran ini biasanya kebutuhannya sangat mendesak," imbuhnya.

Bank BJB menjadi salah satu bank yang ditunjuk langsung oleh Bank Indonesia (BI) untuk memberikan layanan penukaran uang tunai bernominal kecil melalui layanan kas keliling.

Selain Bank BJB, beberapa bank lainnya yang ditunjuk BI yakni BRI, BNI, BCA, Bank Mandiri, BTN, Bank DKI, CIMB Niaga, Bank Permata, Bank Mega, dan PT BNI Syariah.

"Untuk wilayah Bandung, hanya lima bank yang ditunjuk, yaitu kami (Bank BJB), BRI, BNI, BCA, dan Bank Mandiri. Untuk pemenuhan kebutuhan ini, kami menyiapkan Rp5 triliun," kata Agus.

Sementara, Kepala Kantor Perwakilan Wilayah VI BI Dian Ediana Rae mengatakan, layanan penukaran uang tunai bernominal kecil tersebut juga untuk meminimalisasi para penjual uang pecahan kecil yang sudah mulai marak di pinggir jalan.

Pasalnya, kata Dian, terlalu berisiko jika masyarakat membeli dari para penjual uang tersebut. Selain ada biaya lebih, risiko lainnya adalah jumlah uang yang ditukarkan bisa saja kurang.

"Kalau di bank dijamin tanpa biaya sepeser pun dan tidak akan kurang satu lembar pun," ujarnya.

Dia mengatakan, layanan penukaran uang pecahan kecil ini merupakan kegiatan rutin tiap tahun untuk membantu masyarakat, karena uang termasuk kebutuhan primer.

"Operasionalnya layanan ini sesuai jamnya bank, sampai pukul 13.00. Saya dengan upaya ini juga, bank tidak menjadi tempat yang tabu bagi masyarakat. Dekat dengan kehidupan sehari-hari," tukasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4006 seconds (0.1#10.140)