Pertamina Lubricants Fokus Garap Pasar Asia Pasifik

Kamis, 24 Juli 2014 - 15:15 WIB
Pertamina Lubricants Fokus Garap Pasar Asia Pasifik
Pertamina Lubricants Fokus Garap Pasar Asia Pasifik
A A A
JAKARTA - PT Pertamina Lubricants, anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di industri minyak pelumas atau oli juga membidik pasar luar negeri dengan fokus pada pasar Asia Pasifik. Karena konsumsi di Asia Pasifik 38% dari konsumsi oli dunia.

Untuk Asia Pasifik, pihaknya fokuskan pada pasar China. Karena konsumsi oli di China mencapai 8 juta kiloliter (k/l) per tahu atau 10 kali lipat dari Indonesia yang hanya 800.000 kl per tahun.

"Apalagi industri dan automotif di China sedang proses pertumbuhan, maka dari itu kita tengah fokus di sana karena pasarnya cukup banyak," ujar Direktur Utama PT Pertamina Lubricants Supriyanto di Jakarta, Kamis (24/7/2014).

Pihaknya juga fokus di pasar Jepang. Meski pasar oli di Negeri Sakura tidak terlalu berkembang. Namun oli Pertamina harus mendapatkan pengakuan di sana.

"Ini sangat penting karena kita butuh pengakuan dari Jepang lantaran Jepang adalah salah satu produsen automotif. Ketika sudah dipercaya di sana, maka nantinya setiap produk automotif Jepang bisa menggunakan oli dari Pertamina, itulah yang saat ini terus kita kembangkan di sana," terangnya.

Sementara, untuk pasar Singapura, Pertamina Lubricants tengah ekspansi ke kapal-kapal. Karena jika memanfaatkan sektor industri dan automotif, Singapura bukanlah negara yang jumlah industri dan automotifnya banyak.

Namun, kapal-kapal dari segala penjuru dunia hampir setiap hari singgah di Singapura. Untuk pasar Afrika, Supriyanto mengatakan, Pertamina Lubricants juga berencana mengakuisisi perusahaan di Afrika.

Untuk pasar Australia, pihaknya tengah fokus ke wilayah Perth karena di sana merupakan pusat industri di Australia. Saat ini, Pertamina Lubricants mempunyai tiga pabrik di Jakarta, Surabaya dan Cilacap. Ketiga pabrik tersebut mampu memproduksi 550 juta liter oli per dua shift.

"Untuk pabrik di Cilacap, tergolong masih rendah produksinya karena untuk memproduksi 100.000 liter oli memakan waktu 6-8 jam. Sementara yang di Gresik menggunakan teknologi inline blending sehingga waktu produknya jauh lebih cepat. Untuk kapasitas yang sama, di Gresik hanya membutuhkan waktu dua jam," tandas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4391 seconds (0.1#10.140)