Harga WTI Menuju Penurunan Mingguan Ketiga

MELBOURNE - Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menuju penurunan mingguan ketiga bulan ini di tengah spekulasi kenaikan stok bensin Amerika Serikat (AS), yang mengisyaratkan berkurangnya permintaan dari konsumen minyak terbesar dunia tersebut.

Kontrak berjangka (futures) sedikit berubah di New York setelah jatuh 1%, kemarin. Data Administrasi Informasi Energy menunjukkan, persediaan bensin AS naik ke level tertinggi sejak Maret, sementara pasokan minyak mentah turun untuk pekan keempat.

Persediaan bensin AS meningkat sebanyak 3,38 juta barel menjadi 217,9 juta dalam tujuh hari sejak 18 Juli. Sementara konsumsi mengalami penurunan sebesar 265 ribu barel per hari menjadi 8,79 juta, yang merupakan terendah dalam enam pekan.

"Kita memang melihat hasil imbang pada persediaan minyak mentah, tapi itu untuk stok bensin dan menunjuk tidak ada pertumbuhan permintaan," kata analis utama CMC Markets di Sydney Ric Spooner seperti dilansir Bloomberg, Jumat (25/7/2014).

WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman September berada di USD101,97 per barel, turun 10 sen pada pukul 12.40 siang waktu Sydney. Kontrak turun USD1,05 ke USD102,07, kemarin dan menajdi penutupan terendah sejak 16 Juli.

Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 48% di bawah rata-rata 100 hari. Harga minyak telah terkoreksi 1,1% sepanjang pekan ini.

Sementara minyak brent cenderung stabil. Brent di ICE Futures Europe Exchange di London untuk pengiriman September naik 4 sen menjadi USD107,11 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa ini diperdagangkan terhadap WTI sebesar USD5,14 untuk WTI, dibandingkan akhir pekan lalu USD5,29.