Kemendag Optimis Ekspor Nonmigas Semester II/2014 Menguat

Selasa, 05 Agustus 2014 - 18:58 WIB
Kemendag Optimis Ekspor Nonmigas Semester II/2014 Menguat
Kemendag Optimis Ekspor Nonmigas Semester II/2014 Menguat
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat nilai ekspor Indonesia pada semester I/2014 mencapai USD88,83 miliar atau turun 2,46% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Hal tersebut terjadi karena ekspor nonmigas mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni hanya menembus angka USD73,14 miliar atau turun 2,14% dibanding semester yang sama pada tahun lalu.

Menilik hal tersebut, Kementerian Perdagangan optimis bahwa pada semester II/2014, ekspor nonmigas Indonesia akan meningkat dibandingkan ekspor nonmigas semester I/2014.

"Penguatan ekspor nonmigas pada semester II/2014 didukung oleh peningkatan ekspor konsentrat tembaga dan batu bara," ucap Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi saat konferensi pers mengenai kinerja ekspor impor bulan Juni 2014 di Kemendag, Jakarta, Selasa (5/8/2014).

Hal tersebut, lanjut wamendag, karena telah dikeluarkannya persetujuan ekspor produk pertambangan hasil pengolahan kepada lima perusahaan pertambangan termasuk Freeport. "Itu akan jadi surplus yang cukup besar, apalagi ditambah minggu lalu izin ekspor tambang sudah disepakati," ujarnya.

Bayu melanjutkan bahwa ekspor konsentrat tembaga tahun 2014 diperkirakan akan mencapai USD2,3 miliar atau 1,1 juta ton. "Kita memperkirakan pada semester kedua ekspor konsentrat tembaga ditambah dengan batubara dari Freeport dan sejumlah perusahaan tambang itu bisa menyumbang devisa negara sebesar USD3,5-5 miliar," optimisnya.

Ia menambahkan bahwa dengan dikeluarkannya ketentuan ekspor batubara dan produk batubara (Permendag No. 39/M-DAG/PER/7/2014) yang mulai berlaku 1 September 2014, maka nilai ekspor batu bara di 2014 diperkirakan meningkat 17,19% YoY dan volumenya diperkirakan meningkat 16,52% YoY.

Beberapa produk ekspor nonmigas yang juga cukup prospektif di semester II/2014, lanjutnya, antara lain otomotif, kakao, kopi, udang, dan furnitur. "Optimisme itu didukung oleh iklim investasi, peningkatan harga, serta peluang pasar bagi Indonesia," tutupnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9794 seconds (0.1#10.140)