Ini Catatan Positif SBY di Masa Kepemimpinannya

Jum'at, 15 Agustus 2014 - 12:37 WIB
Ini Catatan Positif SBY di Masa Kepemimpinannya
Ini Catatan Positif SBY di Masa Kepemimpinannya
A A A
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hari ini memimpin Sidang Bersama DPR dan DPD dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-69.

Dalam pidato kenegaraannya, SBY menyebut bahwa selama masa kepemimpinannya, Indonesia mencatatkan beberapa perkembangan positif dalam pembangunan Indonesia.

"Pertama, kita dapat menjaga stabilitas dan kondisi makroekonomi yang relatif baik, walaupun bangsa kita terus diterpa cobaan. Apakah itu dalam bentuk bencana alam maupun krisis moneter global utamanya pada tahun 2008," katanya di Gedung MPR/DPR RI Jakarta, Jumat (15/8/2014).

SBY melanjutkan, Indonesia juga terus mencetak pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi. Dia menyebutkan, pada periode tahun 2009-2013, secara rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,9%.

"Ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, Eropa dan Jepang pada kurun waktu yang sama," tutur dia.

Pada semester I/2014 ini, lanjut dia, ekonomi Indonesia memang mengalami perlambatan menjadi sekitar 5,2%. Namun, di antara negara-negara G-20, Indonesia tetap menempati posisi pertumbuhan tertinggi setelah China.

"Kemampuan kita untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi sangat penting, mengingat dewasa ini cukup banyak negara-negara emerging ekonomi lainnya yang pertumbuhan ekonominya menurun, bahkan sebagian menurun cukup tajam," imbuhnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, utang negara pun saat ini berada dalam situasi yang jauh lebih aman. "Di puncak krisis moneter tahun 1998, rasio utang kita terhadap PDB adalah 85%, yang artinya utang kita hampir sama besarnya dengan penghasilan bangsa kita," kisahnya.

Akhirnya, lanjut dia, Indonesia berhasil menurunkan rasio utang terhadap PDB menjadi sekitar 23%. Hal ini menurutnya, bukan capaian yang dapat diabaikan sebab rasio utang negara maju, seperti Jepang mencapai 227,2%, Amerika Serikat (AS) 101,5%, dan Jerman 78,4%.

"Dalam hal ini, rasio utang terhadap PDB Indonesia adalah yang terendah diantara negara-negara G-20," tukasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0343 seconds (0.1#10.140)