OJK: Perkembangan Industri Keuangan Berjalan Baik

Jum'at, 15 Agustus 2014 - 17:42 WIB
OJK: Perkembangan Industri Keuangan Berjalan Baik
OJK: Perkembangan Industri Keuangan Berjalan Baik
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, perkembangan dan profil risiko di industri jasa keuangan secara umum berada dalam kondisi yang baik.

Penilaian tersebut merupakan kesimpulan Rapat Bulanan Dewan Komisioner OJK yang digelar rutin pada pekan kedua setiap bulan untuk mengevaluasi perkembangan dan profil risiko di industri jasa keuangan.

Deputi Komisioner Manajemen Strategis IB Otoritas Jasa Keuangan Lucky FA Hadibrata mengatakan, secara global pemulihan ekonomi pada negara maju tetap berlanjut. Namun, melambat dengan beberapa normalisasi kebijakan pada negara maju antara lain adanya potensi kenaikan suku bunga the Fed.

Di satu sisi perlambatan ekonomi terjadi pada negara berkembang, khususnya China serta terjadinya tren penurunan harga komoditas yang masih berlanjut.

"Dampak pelambatan perekonomian global memengaruhi perekonomian domestik Indonesia, antara lain adanya pelebaran defisit fiskal, potensi pelebaran defisit transaksi berjalan, potensi bertambahnya tekanan inflasi terkait administered price serta meningkatnya jumlah utang luar negeri," terang Lucky di Jakarta, Jumat (15/8/2014).

Dia melanjutkan, kondisi fundamental makroekonomi tersebut memengaruhi sentimen terhadap pasar keuangan domestik. Meski begitu, pasar keuangan mengalami perbaikan pada Juli yang dipengaruhi perkembangan politik pasca Pilpres.

Namun, patut dicermati adanya potensi perilaku risk-off investor. Menurutnya, kondisi lembaga keuangan secara umum dan risiko likuiditas menunjukkan bahwa alat likuid perbankan cukup memadai untuk mengantisipasi potensi penarikan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Selain itu, gearing ratio perusahaan pembiayaan meningkat. Dari sisi risiko kredit, jumlah kredit yang berkualitas rendah dan konsentrasi kredit pada debitur inti perbankan tergolong tinggi.

Sementara, NPL perbankan dan NPF perusahaan pembiayaan meningkat, namun masih di bawah threshold. Risiko pasar relatif rendah, Posisi Devisa Netto (PDN) perbankan jauh di bawah threshold.

Di satu sisi, nilai investasi asuransi, dana pensiun dan reksa dana meningkat seiring penguatan pasar.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6931 seconds (0.1#10.140)