Negosiasi Harga Listrik PLTB Bantul Alot

Minggu, 24 Agustus 2014 - 15:44 WIB
Negosiasi Harga Listrik PLTB Bantul Alot
Negosiasi Harga Listrik PLTB Bantul Alot
A A A
BANTUL - Proses negosiasi harga pembelian energi listrik Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang rencananya akan dibangun di sepanjang pantai selatan Bantul akhir tahun ini nampaknya belum juga menemui titik temu.

Kedua belah pihak antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul selaku penyedia energi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) selaku pengelola energi belum juga mencapai kesepakatan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul Tri Saktiyana mengakui, jika memang sampai saat ini proses negosiasi tersebut berjalan. PLN masih belum menyepakati harga tawaran dari Pemkab Bantul terkait energi listrik yang dihasilkan dari proyek yang diklaim baru pertama di Indonesia tersebut.

"Memang masih jalan di tempat. PLN masih menimbang-nimbang tawaran harga tersebut," ujarnya, Minggu (24/8/2014).

Namun, pihaknya memaklumi apa yang dialami oleh PLN, mengingat mereka juga harus memperhitungkan nilai keekonomian dari energi listrik yang dihasilkan tersebut. Terlebih, PLN selaku BUMN harus melakukan pembelian energi PLTB di atas harga jual dari PLN ke masyarakat.

Kendati demikian, lanjut Tri, proses pembangunan PLTB tersebut tetap dilanjutkan sesuai dengan jadwal sebelumnya. Tri menjamin, alotnya proses negosiasi dengan PLN tidak akan mempengaruhi ground breaking proyek PLTB, yang rencananya akan dilaksanakan akhir September mendatang.

"Kemarin target kami, untuk negosiasi memang selesai bulan Agustus. Tetapi jika belum ada kesepakatan, itu tidak masalah. Proses tetap dilanjutkan,"paparnya.

PLTB tersebut rencananya bisa beroperasi pada 2015 karena untuk membangun kincir tidak membutuhkan waktu lama. Setidaknya ada sekitar 20-25 titik kincir yang akan dibangun dan berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai di sepanjang pesisir Bantul.

Kincir ini sendiri rencananya berdiameter 30 meter itu diyakini tidak akan hancur diterjang abrasi laut Selatan yang sering terjadi beberapa tahun terakhir. Desainnya sudah diperkirakan tahan terhadap abrasi karena sudah menerapkan tehnologi seperti di luar negeri.

Energi listrik yang dihasilkan dari kincir akan dikelola PLN dengan harga konsumen mengikuti harga yang ditetapkan PLN. PLTB itu tidak hanya mampu menyuplai listrik untuk konsumen rumah tangga, namun juga industri seperti tambang pasir besi dan bandara Kulonprogo, nantinya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6220 seconds (0.1#10.140)