Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Rupiah Berakhir di Level Rp11.714/USD
Rupiah Berakhir di Level Rp11.714/USD
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini ditutup melemah seiring berlanjutnya koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg ini berhenti pada level Rp11.714 per USD. Posisi ini terkoreksi 41 poin dibanding posisi penutupan Jumat (22/8/2014) di level Rp11.673 per USD.
Masih berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi tadi dibuka pada level Rp11.669 per USD. Adapun posisi rupiah terkuat di level Rp11.669 per USD dan terlemah di level Rp11.723 per USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp11.714 per USD. Posisi ini melemah 60 poin dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp11.654 per USD.
Data Yahoofinance mencatat mata uang domestik hari ini pada level Rp11.716 per USD, dengan kisaran harian Rp11.673-Rp11.725 per USD. Posisi tersebut memburuk 21 poin dibanding posisi penutupan akhir pekan lalu di level Rp11.695 per USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah hari ini ditutup pada level Rp11.719 per USD. Posisi ini melemah 38 poin dibanding posisi sebelumnya di level Rp11.681 per USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, tekanan USD yang cenderung meningkat turut menekan pergerakan rupiah.
"Pelaku pasar saat ini beralih mencermati arah kebijakan presiden terpilih Joko Widodo, terutama dalam upaya mengurangi defisit APBN 2015 nanti," kata dia, Senin (25/8/2014).
Kendati demikian, menurut dia, Bank Indonesia (BI) akan terus memonitor nilai tukar rupiah dan bersiaga agar pergerakannya tetap stabil.
Sementara IHSG hari ini berakhir kembali terkoreksi karena diserang tekanan jual dan di tengah variatifnya bursa Asia. IHSG tergerus 13,94 poin atau 0,27% ke level 5.184,96.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp4,72 triliun dengan 5,99 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp179,35 miliar. Tercatat 137 saham naik, 186 saham melemah dan 88 saham stagnan.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg ini berhenti pada level Rp11.714 per USD. Posisi ini terkoreksi 41 poin dibanding posisi penutupan Jumat (22/8/2014) di level Rp11.673 per USD.
Masih berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi tadi dibuka pada level Rp11.669 per USD. Adapun posisi rupiah terkuat di level Rp11.669 per USD dan terlemah di level Rp11.723 per USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp11.714 per USD. Posisi ini melemah 60 poin dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp11.654 per USD.
Data Yahoofinance mencatat mata uang domestik hari ini pada level Rp11.716 per USD, dengan kisaran harian Rp11.673-Rp11.725 per USD. Posisi tersebut memburuk 21 poin dibanding posisi penutupan akhir pekan lalu di level Rp11.695 per USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah hari ini ditutup pada level Rp11.719 per USD. Posisi ini melemah 38 poin dibanding posisi sebelumnya di level Rp11.681 per USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, tekanan USD yang cenderung meningkat turut menekan pergerakan rupiah.
"Pelaku pasar saat ini beralih mencermati arah kebijakan presiden terpilih Joko Widodo, terutama dalam upaya mengurangi defisit APBN 2015 nanti," kata dia, Senin (25/8/2014).
Kendati demikian, menurut dia, Bank Indonesia (BI) akan terus memonitor nilai tukar rupiah dan bersiaga agar pergerakannya tetap stabil.
Sementara IHSG hari ini berakhir kembali terkoreksi karena diserang tekanan jual dan di tengah variatifnya bursa Asia. IHSG tergerus 13,94 poin atau 0,27% ke level 5.184,96.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp4,72 triliun dengan 5,99 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp179,35 miliar. Tercatat 137 saham naik, 186 saham melemah dan 88 saham stagnan.
(rna)
Explore More