PT DI Gandeng LAPAN Garap Penyelesaian Pesawat N-219

Rabu, 10 September 2014 - 04:18 WIB
PT DI Gandeng LAPAN Garap Penyelesaian Pesawat N-219
PT DI Gandeng LAPAN Garap Penyelesaian Pesawat N-219
A A A
BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) mengejar target penyelesaian pesawat N-219 dengan membuat komponen airfamenya. Target penyelesaiannya sendiri adalah bulan Agustus 2015 mendatang.

Pembuatan komponen ini ditandai dengan First Cutting Detail Part Manufacturing N219 di Hanggar Produksi KP II PTDI, Selasa (9/9/2014). PT DI berkolaborasi dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dalam pembuatan pesawat berkapasitas 19 penumpang ini.

"First cutting ini merupakan awal dari pengembangan dan pembuatan pesawat N-219. Dalam pembuatan pesawat N-219 ini, kami menggunakan bahan lokal dari Indonesia. Hal ini dilakukan, supaya industri pesawat terbang di Indonesia semakin maju di waktu yang akan datang," kata Direktur PT DI Budi Santoso kepada wartawan, Selasa (9/9/2014).

Walaupun masih ada komponen yang diimpor. Meski demikian, pihaknya berusaha untuk memprioritaskan penggunaan bahan lokal dalam negeri dalam pembuatan pesawat N-219 ini.

Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini pengerjaan pesawat N219 berada pada fase detail design dan tooling design yang akan selesai pada Oktober 2014. Pihaknya berharap, first flight pesawat ini akan bisa dilakukan pada Desember 2015 mendatang.

Dalam acara tersebut juga, dilakukan penandatanganan Master og Understanding (MoU) antara PT DI dengan Lapan. Kerja sama antara kedua belah pihak ini dilakukan dalam rangka pengembangan pesawat N-219.

Budi menambahkan, kehadiran pesawat N-219 ini diharapkan akan menjadi pesawat perintis untuk penerbangan di daerah terpencil. Dan suatu kebanggan bagi PT DI mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk menjalankan proyek pembuatan pesawat N-219 tersebut.

"Kami akan memaksimalkan usaha agar penyelesaian pembuatan pesawat N-219 ini sesuai dengan target dan memuaskan semua pihak," katanya.

Meski saat ini pembuatan pesawat N-219 belum selesai, namun sudah ada pemesanan sebanyak 150 unit. Menurutnya, jika pesawat N-219 sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat terutama untuk menjangkau daerah-daerah terpencil di Indonesia.

"Tidak hanya dari dalam negeri, tetapi dari luar negeri juga banyak peminatnya. Untuk sementara, kami hanya akan memnuhi permintaan dalam negeri saja," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamalludin menjelaskan, proyek pembuatan pesawat N-219 ini merupakan sebuah usaha untuk membangkitkan industri dirgantara di Indonesia.

"Hal ini menjadi sebuah gebrakan awal bagi pemerintah dan Lapan untuk pengembangan dunia dirgantara Indonesia. Setelah proyek N-219 nanti, akan melahirkan pengembangan pesawat lainnya," katanya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7491 seconds (0.1#10.140)