Pertamina Jateng-DIY Yakin Migrasi ke Elpiji 3 Kg Terkendali

Rabu, 10 September 2014 - 19:09 WIB
Pertamina Jateng-DIY Yakin Migrasi ke Elpiji 3 Kg Terkendali
Pertamina Jateng-DIY Yakin Migrasi ke Elpiji 3 Kg Terkendali
A A A
SEMARANG - Pertamina Marketing Operation Regional IV Jateng-DIY yakin tidak akan terjadi migrasi besar-besaran ke elpiji 3 kg meski harga elpiji 12 kg naik.

External Relation PT Pertamina Marketing Operation Region IV Jateng-DIY Robert MV Dumatubun mengatakan, saat elpiji 12 kg naik pada April, diperkirakan terjadi migrasi 10%, kenyataanya di bawah 3%.

Dia mengakui, memang tidak menutup kemungkinan bakal terjadi migrasi dari tabung 12 kg ke tabung 3 kg, tetapi tidak akan terlalu besar. (Baca: Pengamat: Masyarakat Harus Terima Elpiji 12 Kg Naik).

Selain itu, tidak akan berpengaruh terhadap stok ketersediaan elpiji 12 kg maupun 3 kg. "Kami yakin tidak semudah itu melakukan migrasi," ujarnya, Rabu (10/9/2014).

Menurutnya, dengan kenaikan ini, penjualan elpiji 12 kg di wilayah Jateng-DIY dari semula di tingkat agen mulai Rp89 ribu sampai Rp91 ribu, kini menjadi Rp110-Rp112 ribu per tabung.

"Untuk wilayah Jateng di tingkat agen rata-rata Rp110 ribu, sedangkan di Wilayah Yogyakarta Rp112 ribu," ujarnya.

Agar harga tidak liar, pihaknya memiliki mekasime penditribusian yang dilakukan Pertamina yakni dari suplai poin ke modern outlet dan SPBU.

Penjualan di modern outlet dan SPBU ada penambahan Rp4.000 per tabung. Ketetapan penambahan itu untuk jarak kurang dari 60 km, selebihnya ada biaya tambahan transportasi.

Diharapkan masyarkat membeli ke suplai poin karena harganya lebih terkendali dibandingkan di tingkat pengecer.

"Kalau di tingkat pengecer yang bicara sudah mekanisme pasar, sehingga selisih bisa lebih besar," katanya.

Robert mengatakan, sampai Agustus konsumsi elpiji 12 kg sudah mencapai 77.78 matrik ton dari alokasi sebesar 126.386 metrik ton, untuk elpiji 3 kg 535.781 martik ton dari alokasi 808 ribu matrik ton.

Sementara, elpiji 12 kg di tingkat pengecer tembus Rp120 ribu per tabung dan untuk elpiji 3 kg tembus di harga Rp17 ribu.

Susman, salah satu pengecer elpiji di wilayah Banyumanik mengaku menaikkan harga hingga Rp120 ribu karena harga dari agen sudah mencapai Rp115 ribu.

Atas kenaikan harga tersebut, banyak pelangganya yang mengurungkan niat untuk membeli elpiji 12 kg. Bagi warga yang memiliki tabung 3 kg, akhirnya memilih beralih.

"Tadi siang dikirim dan sudah naik. Beberapa pembeli akhirnya tidak jadi beli karena biasanya hanya Rp102 ribu," katanya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7187 seconds (0.1#10.140)