Apakah Rusia Mendapat Keuntungan Ekonomi dari Perang Melawan Ukraina?

Rabu, 05 Oktober 2022 - 15:29 WIB
loading...
Apakah Rusia Mendapat Keuntungan Ekonomi dari Perang Melawan Ukraina?
Rusia diketahui telah melancarkan invasinya terhadap Ukraina sejak 24 Februari 2022. Foto DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - Rusia diketahui telah melancarkan invasinya terhadap Ukraina sejak 24 Februari 2022. Sampai saat ini, sepertinya belum ada tanda-tanda Vladimir Putin terkait penarikan pasukannya.

Pada perkembangan konflik tersebut yang sudah memasuki waktu sekitar tujuh bulan, korban dari kedua pihak telah berjatuhan. Kecaman dan kutukan terus muncul dan menyasar Kremlin.

Selain itu, gelombang sanksi juga terus bermunculan dari dunia internasional dengan tujuan menekan Rusia agar segera menghentikan invasinya terhadap Ukraina. Akan tetapi, disamping itu ternyata ada beberapa hal yang disebut menguntungkan Moskow dalam perangnya dengan Kiev.

Baca juga : Apakah China Membantu Rusia di Perang Rusia-Ukraina? Ini Jawabannya

Dikutip dari laman Radio Free Europe Radio Liberty, Center for Research on Energy and Clean Air (CREA) menyebut bahwa dalam 100 hari pertama invasi Rusia ke Ukraina, Kremlin telah mendapat keuntungan dari ekspor bahan bakar fosil yang mencapai angka USD 96,8 Miliar.

Sebelumnya, pasca Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, negara-negara Barat berusaha menekan Vladimir Putin cs dengan mencoba menghentikan pasokan energinya.

Akibatnya, volume ekspor bahan bakar Kremlin sempat mengalami penurunan pada bulan Mei jika dibandingkan dengan fase sebelum invasi.

Akan tetapi, perang tersebut juga membuat harga bahan bakar menjadi tinggi karena permintaan global membludak. Sebagai hasilnya, pundi-pundi penghasilan tetap mengalir ke Rusia.

Baca juga : Mobilisasi Parsial dan Referendum oleh Rusia, Babak Baru Perang Rusia-Ukraina

Lebih lanjut, pendapatan bahan bakar fosil Rusia ini didominasi oleh penjualan minyak mentah, produk minyak, gas pipa, batubara, hingga gas alam cair (LNG). Adapun sekitar 61 persen ekspor tersebut dilakukan untuk Uni Eropa.

Bahkan, menurut laporan CREA, harga ekspor rata-rata Rusia mencapai 60 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Hal ini secara tidak langsung membantu pendapatan ekspor Moskow dalam mencapai rekor tertingginya.

Beberapa negara yang telah meningkatkan pembelian bahan bakar fosil dari Rusia diantaranya adalah China, India, Uni Emirat Arab, hingga Prancis.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1678 seconds (0.1#10.140)